Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Belajar dari Kegagalan Bisnis Kuliner

9 Maret 2023   12:29 Diperbarui: 9 Maret 2023   12:44 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi (Sumber: Dokumen pribadi)

Tema kali ini sedikit menarik, yaitu belajar dari kegagalan bisnis kuliner. Ada apa dengan bisnis kuliner? Mengapa yang dibahas bukan bisnis yang lainnya? Karena bisnis inilah yang saat ini sedang booming. Bahkan banyak yang saat ini masih menjadi karyawan yang juga memilih bisnis ini sebagai sampingan, dan juga mereka yang memutuskan resign, lebih memilih bisnis kuliner sebagai salah satu cara untuk bisa mendapatkan penghasilan.

Memang bisnis kuliner ini memang menarik, namun banyak diantaranya yang tertarik, namun tidak lama bisnis yang dibukanya itu pun tidak terdengar gaungnya.

Hal ini pula yang sempat kami diskusikan dengan beberapa teman yang saat ini sudah berkecimpung dalam bisnis kuliner. Tentunya banyak contoh pemilik bisnis atau business owner berbagai jenis kuliner yang harus menutup bisnisnya dengan berbagai alasan.

Pada dasarnya, kalau hanya membuka bisnis kuliner ini sangat mudah, apalagi bagi Anda yang memiliki modal besar, "MEMBUKA"-nya yang perlu digaris bawahi, namun yang lebih sulit adalah mempertahankan bisnis, mempertahankan pelanggan, bagaimana agar pelanggan yang pergi mau kembali dan masih banyak hal yang harus dilakukan. Ini pula yang tidak disadari para pemilik bisnis kuliner pemula yang sering tidak mempercayai apa yang disampaikan.

Seperti saat ini, begitu banyak orang yang ingin membuka caf atau tempat makan dengan asumsi bisa segera dibuka dan bisa mendapatkan penghasilan, padahal banyak hal yang harus diperhatikan.

Bisnis kuliner yang tutup (Sumber: Dokumen pribadi)
Bisnis kuliner yang tutup (Sumber: Dokumen pribadi)

Saya sedikit mengutip apa yang disampaikan Mas Aditya Nugroho seorang Coach dari Akademi Pengusaha, yang menyampaikan 10 kesalahan Business Owner yang bisa menjadi pedoman bagi Anda pemilik bisnis yang masih pemula atau pun yang sudah berpengalaman, minimal sebagai masukan untuk Anda, apalagi di tengah kondisi bisnis yang tidak menentu seperti saat ini.

Baca juga: Pentingnya Packaging dalam Sebuah Produk Kuliner.

Terdapat 10 kesalahan Business Owner yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Membuka bisnis dengan menyediakan sesuatu yang tidak diinginkan pasar.

Tentu saja untuk bisnis baru, atau untuk bisnis yang sedang mengalami perpindahan kuadran baru, tentu saja cash in ini menjadi sangat penting. Karena itu, carilah sesuatu yang memang sangat diinginkan oleh pasar atau market. Karena sejatinya bisnis adalah solusi, maka hadirlah sebagai solusi atas permasalahan yang diderita atau diharapkan oleh market.

2. Salah dalam proses rekrutmen karyawan.

Cerita tetang hal ini tentu banyak Anda dengar. Bukan sekali, namuu sering, bahwa sebuah bisnis, tidak bertumbuh, ownernya yang harus kerja bakti, punya tim malah cuma jadi beban dan menghabiskan jam kerja tanpa produktivitas terukur sembari menunggu tanggal gajian, dan masih banyak cerita negatif lainnya.

3. Fokus Business Owner yang menyebar.

Ibarat sinar, semakin melaser semakin bagus. Ibarat kaca pembesar, ketika memang bisa fokus maka cahaya yang dilewatinya akan mampu membakar sesuatu. Sesuatu yang fokus akan sangat bagus dikerjakan daripada ketimbang yang tidak terfokus atau malah menyebar tidak tentu arah. Ratusan bahkan mungkin ribuan bisnis tutup setiap hari, karena sang owner memiliki fokus yang menyebar. Namanya jadi bukan fokus, tapi malah  gagal fokus.

4. Gagal mengeksekusi Sales dan Marketing.

Tentu saja hal ini berhubungan dengan pendapatan yang didapatkan, bila bagian sales dan marketing tidak bisa menjual, tentu saja yang timbul adalah biaya, salah satunya biaya gaji yang harus terbayar, sedangkan pendapatan yang semakin berkurang karena tidak adanya penjualan.

5. Tidak menemukan pendamping yang tepat (co founders).

Dan hal ini sering menjadi masalah, sering terjadi dalam bisnis yang dilakukan secara kongsi atau join, bila sang founder memiliki ide bisnis yang tepat dan ingin segera berjalan, namun pendamping tidak bisa mengimbangi pemikiran sang founder, tentu saja akan timpang, hal ini membuat sang founder akhirnya lebih memilih diam dan membiarkan bisnis berjalan apa adanya yang pada akhirnya bisnis tersebut akan hancur dengan sendirinya.

6. Mengandalkan suntikan dana investor, bukan dari penjualan.

Kasus yang seperti in hampir sama dengan kasus yang terjadi pada start-up yang tutup karena merugi baru-baru ini. Tentu saja bila Anda pemilik bisnis kuliner dan hanya mengandalkan dana dari investor sedangkan penjualan cenderung sedikit bahkan tidak ada, yakinlah sebentar lagi bisnis tersebut akan buyar.

7. Tidak yakin bahwa bisnis butuh uang untuk bertumbuh dan berkembang.

Ini yang sering menjadi maslah, dalam proses pengembangan bisnis, baik membuat produk baru, diversifikasi produk, tentu diperlukan riset, dan hanya sekedar riset saja membutuhkan dana agar proses tersebut bisa berhasil.

8. Menghabiskan terlalu banyak uang, Over Budget, besar pasak daripada tiang.

Tentu saja hal ini seperti bom bunuh diri yang lama kelamaan akan menghancurkan bisnis. Dan ini sering terjadi saat ini, dimana daya beli masyarakat turun, berusaha menghasilkan produk baru, apalagi tidak tahu cara menghitung harga pokok penjualan, yang membuatnya salah dalam menentukan harga jual.

9. Gagal untuk meminta tolong atau tidak ada kerja tim.

Poin ini sama dengan pada point nomor 5, namun lebih pada tidak adanya keseimbangan antara kerja business owner dengan para karyawan sebagai tim.

10. Menolak melesatkan bisnis lewat digital media.

Di era saat ini, sangat rugi bila ada pemilik bisnis yang tidak bisa dan tidak mau menggunakan media digital. Saat ini pun masih ada, dan lambat laun akan ketinggalan jaman dan kalah dengan pendatang bisnis baru.

Ilustrasi (Sumber: Dokumen pribadi)
Ilustrasi (Sumber: Dokumen pribadi)

Semoga beberapa kesalahan tersebut dan sedikit catatan serta informasi tentang "belajar dari kegagalan bisnis kuliner" ini bermanfaat untuk kita, dan juga Anda yang saat ini akan terjun di dunia bisnis kuliner, apalagi kalau kita memiliki visi jangka panjang, agar bisnis bisa bertahan, mungkin tidah hanya untuk saat ini, namun juga untuk anak cucu kita. .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun