Manajemen sarana dan prasarana (sarpras) adalah komponen penting baik dalam organisasi maupun pendidikan. Sarana dan prasarana lembaga pendidikan sangat penting untuk memastikan bahwa proses belajar mengajar berjalan dengan baik, efisien, dan berkualitas. Fasilitas fisik tidak akan mendukung pencapaian tujuan organisasi dengan baik jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pemahaman dasar tentang manajemen sarpras sangat penting bagi para pengelola lembaga.
A. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana
Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien disebut manajemen (Siagian, 2012). Sarana adalah segala sesuatu yang digunakan secara langsung dalam proses kegiatan, seperti perabot, alat tulis, laboratorium, komputer, dan sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang digunakan secara tidak langsung, seperti gedung, jalan, halaman, dan jaringan listrik.
Oleh karena itu, manajemen sarana dan prasarana dapat didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan sarana dan prasarana agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk membantu kegiatan operasional organisasi.
B. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana
Dalam manajemen sarpras, tujuan utama adalah memastikan bahwa semua fasilitas yang dimiliki lembaga dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk mendukung proses operasi, baik dalam bidang pendidikan, pemerintahan, maupun bisnis. Menurut Mulyasa (2013), ada beberapa tujuan pengelolaan sarpras, termasuk:
1. Menjamin bahwa fasilitas yang memadai tersedia.
2. Meningkatkan penggunaan prasarana dan sarana.
3. Menjaga fasilitas dalam kondisi siap pakai setiap saat.
4. Menurunkan biaya operasional.
5. memberi pengguna kenyamanan dan keamanan.
C. Fungsi Manajemen Sarana dan Prasarana
Secara umum, tanggung jawab manajemen sarpras meliputi:
1. Perencanaan: Menentukan jenis dan jumlah sarana yang diperlukan untuk lembaga.