Mohon tunggu...
Achmad Firman
Achmad Firman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bantulah Manusia Memanusiakan Manusia

28 April 2017   21:18 Diperbarui: 28 April 2017   21:30 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pembangunan yang sering digembor-gemborkan oleh pemerintah nyatanya tidaklah merata. Dengan mudah kita menemukan daerah pelosok yang belum mendapatkan hak mereka seperti sarana-sarana yang dapat menunjang kehidupan mereka. Sebagai contoh saja sebuah desa kecil di Kabupaten Jember lebih tepatnya di Desa Karang Anyar Dusun Pandesan RT 08 RW 03 Kecamatan Arjasa.

             Dimana penduduknya mengeluhkan kurangnya fasilitas umum untuk mendapatkan air bersih. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia namun rasanya bagi penduduk disana nikmat air bersih tak dapat dirasakan dengan sempurna, dimana semua kebutuhan air bersih digantungkan kepada sumur dan kamar mandi umum yang ada di sebuah mushola kecil milik salah seorang warga. Kebutuhan akan air bersih meliputi keperluan mandi, mencuci, buang air kecil maupun besar, dll, yang dilakukan di mushola tersebut yang tempatnya kurang tak layak, hal ini dikarenakan tidak ada lagi tempat untuk mendapatkan air juga karena jarak dengan sungai sangatlah jauh. Bahkan keadaan mushola tersebut sangatlah memperihatinkan. Jika ada kerusakan maka warga sendirilah yang bergotong royong memperbaikinya dengan peralatan seadanya serta menggunakankan dana dari hasil patungan setiap warga, tanpa adanya kucuran dana dari pemerintah setempat.

             Jalan yang menjadi sarana transportasi desapun tidak pernah ada perbaikan, baru ada perbaikan setelah ada calon legislatif yang mengucurkan dana untuk memperbaikinya. Para warga desa hanya dapat mengeluhkan keprihatinannya dengan bersabar mungkin karena kurangnya pengetahuan dan minimnya sumber daya manusia sehingga membuat mereka hanya menerima apa adanya. Saat ini saya dan teman-teman dari komunitas RINSO ( Religius and Sosialis) mencoba untuk membantu kesusahan warga disana. Para wargapun antusias dan senang dengan tujuan baik kami, mereka mengatakan akan mempersiapkan tenaganya untuk membantu dan mencoba mengumpulkan dana dari warga disana sebagai tambahan.

             Namun usaha ini tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan  kita, nyatanya kami sering mendapat kendala-kendala dalam masalah pengumpulan dana. Salah satu anggota kami bersama warga desa mencoba menemui kepala desa dan merundingkan hal ini berharap ada bantuan dari pemerintah setempat. Tapi sampai sekarang  belum  ada tanggapan dari atasan seakan kepala desa seperti puasa bicara, padahal sekarang ini dana yang turun untuk desa (APBD) tergolong sangatlah besar dan seharusnya dapat dipergunakan secara merata dan semestinya sehingga muncullah pertanyaan di benak kami kemanakah dana sebesar itu..? untuk pembangunan apa...? Kamipun tidaklah tinggal diam untuk melaksanakan pembangunan ini untuk saat ini kami sedang mencoba memohon bantuan dana dari dinas sosial dengan mengajukan surat permohonan bantuan.

             Keinginan kami adalah membangun dan memperbanyak kamar mandi dan tempat wudhu jika memungkinkan turut membangun mushola tersebut. Saya dan teman-teman  hanyalah sekumpulan pemuda biasa yang menyuarakan kesusahan rakyat dan berharap akan bantuan pemerintah ataupun pihak lain yang memiliki rasa kepedulian kepada sesama manusia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun