Di akhir sesi, karya para siswa dipajang di meja masing-masing. Ada yang bertema pelangi, ada yang dihiasi tali kur membentuk inisial nama, bahkan ada yang menambahkan aksesoris unik seperti kancing, manik-manik, dan stiker lucu. Satu hal yang pasti: tidak ada satupun karya yang sama persis. Masing-masing tempat pensil mencerminkan kepribadian dan imajinasi pembuatnya. Melalui karya tersebut, anak-anak tidak hanya mengekspresikan kreativitas, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka mampu menciptakan sesuatu yang indah dari bahan sederhana.

Lewat kegiatan sederhana ini, siswa kelas 5 MI Tahfidzul Qur'an Al Asror belajar banyak hal sekaligus. Mulai dari keterampilan teknis, kerja sama, hingga pentingnya peduli terhadap lingkungan. Mereka juga dikenalkan dengan pemikiran wirausaha yang membumi, dimulai dari barang-barang sekitar. Karena sejatinya, pendidikan yang bermakna tidak selalu harus mahal atau rumit---cukup dengan botol bekas, seutas tali, dan semangat untuk mencoba, maka pelajaran pun bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
