Mohon tunggu...
Firman Aldiansyah
Firman Aldiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Muhammadiyah Malang

Saya adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ustaz Abdul Somad Ditolak Masuk ke Singapura

21 Mei 2022   07:47 Diperbarui: 21 Mei 2022   07:56 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman suku, etnis, budaya, bahasa, dan agama. Berdasarkan beberapa sumber dan data yang diterima, negara ini memiliki 1.340 suku bangsa, 300 kelompok etnis, 1.239 warisan budaya, 718 bahasa daerah, dan 6 agama. Keragaman inilah yang membuat negara ini menjadi sumber kekayaan dan ditambah dari adanya sumber daya alam seperti kayu, kelapa sawit, minyak bumi, gas alam, dan lain-lain.

Akan tetapi, dengan adanya keragaman yang dimiliki sangat mudah memicu adanya intoleransi. Hal ini terjadi karena gesekan atau perbedaan prinsip yang dimiliki antara satu sama lain. Oleh karena itu, Indonesia sangat memegang prinsip "Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Arti tersebut semakin menguatkan toleransi dan rasa mencintai terhadap adanya perbedaan atau keragaman yang dimiliki.

Pernyataan ini sama dengan kasus yang sedang terjadi selama 3 hari ke belakang, yaitu mengenai ditolaknya Ustaz Abdul Somad ke Singapura. Ustaz Abdul Somat atau biasa disebut UAS memiliki nama lengkap Abdul Somad Batubara adalah seorang penceramah yang memiliki banyak pengikutnya di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 18 Mei 1977. 

Berdasarkan kutipan dari buku "Ustaz Abdul Somad : Dai Berjuta Follower", UAS lahir dari kampung Bernama Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara pada sekitar 45 tahun yang lalu. Sejak kecil, ia memang ingin belajar agama dan lebih memilih pendidikan agama islam dibanding sekolah negeri.

Penolakan Ustaz Abdul Somad mulai terungkap. Kementerian Dalam Negeri Singapura menyebutkan setidaknya ada empat alasan yang membuat mereka mendeportasi UAS. Dikutip dari situs resmi Kemendagri Singapura, diketahui bahwa Ustaz Abdul Somad hendak masuk Singapura melalui Batam. 

Bukan hanya ia yang tidak diperbolehkan masuk ke Singapura, namun orang-orang yang mendampinginya pun tidak diizinkan untuk masuk ke Singapura. Selain itu, UAS juga dituduh telah mengajarkan agama yang berbasis ekstremis, yang mana menjadi salah satu penyebab larangan ia masuk ke Singapura.

Kemendagri mengatakan bahwa, "Ustaz Abdul Somad Batubara tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada tanggal 16 Mei 2022 dari Batam dengan jumlah enam pendamping perjalanan. Ia diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan kembali ke Feri kembali ke Batam pada hari itu juga, dikutip Rabu (18/5/2022).

Berikut empat alasan Singapura menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad dikutip dari situs resmi Kemendagri Singapura :

  • Dianggap sebarkan ajaran ekstremis dan segregasi. Kemendagri Singapura mengatakan, "Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura".
  • Pernah ceramah menganai bom bunuh diri. Dalam pernyataannya, Singapura juga menyampaikan kritik terhadap UAS bahwa ia pernah membahas soal bom bunuh diri dalam ceramahnya.
  • Pernah sebut salib kristen rumah jin kafir. Pemerintah Singapura juga mengatakan bahwa Somad pernah menyatakan komentar yang merendahkan agama lain yaitu agama Kristen. Ia pernah menyebutkan salib sebagai tempat tinggal roh kafir.
  • Kafirkan ajaran agama lain. Singapura menolak UAS karena ia pernah melontarkan pernyataan mengkafirkan agama lain dalam ceramahnya. "Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir".

Konten yang selama ini Ustaz Abdul Somad sampaikan mayoritas tidak mengandung kekerasan, menjatuhkan, ataupun pelecehan terhadap agama lain. Namun, Singapura menganggap beberapa ceramah yang ia sampaikan mengandung ekstremisme yang mana membuat salah satu faktor terbesar ditolaknya ia masuk ke Singapura. 

Selain itu, dampak dari kasus ini adalah tersebarnya informasi yang bersifat negatif menyebar dengan cepat ke media massa. Hal ini membuat netizen atau masyarakat memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap kasus yang terjadi. Bahkan, akibat dari media ini bisa membuat masyarakat haus akan mencari berita terkait hingga menemukan informasi yang dimaksud. 

Apabila ada tipe masyarakat yang lebi ekstrim, mereka akan mencari kesalahan-kesalahan yang serupa dengan ceramah yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun