Mohon tunggu...
Firly MaulidaAulia
Firly MaulidaAulia Mohon Tunggu... Penulis - be happy

20 line

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sembako yang Membuat Resah Warga

27 Januari 2021   16:57 Diperbarui: 27 Januari 2021   17:07 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Maraknya penyebaran Covid-19 membuat semua pekerja diharuskan bekerja di rumah, ada juga yang terpaksa di pecat karena adanya pengurangan karyawan. Hal itu dilakukan agar perusahaan mereka tetap berjalan stabil atau tidak mengalami kebangkrutan. Hal ini juga membuat pemerintah untuk memberikan sedikit sumbangan atau biasa kita sebut dengan sembako. 

Sembako di berikan pemerintah kepada badan yang mengatur warganya seperti Kelurahan yang kemudian di salurkan kembali kepada Lurah, RW dan RT. Di daerah tepatnya di Kelurahan Grogol Utara juga terdapat sekolah yang dijadikan tempat karantina untuk pasien covid-19, dan terdapat puskesmas yang digunakan khusus untuk pasien covid-19. 

Untuk system pembagian sembako di lingkungan RW setempat adalah dengan memilih keluarga yang di nilai tidak mampu dan berpenghasilan kecil, dengan mencatat nama mereka yang kemudian di serahkan kepada Kelurahan. Sebagai ketua RW, beliau yang biasa di panggil Bapak Hairul meminta dari masing-masing ketua RT untuk mencatat setiap warganya yang tidak mampu dan kemudian ia merekap atau mencatat semua warga yang membutuhkan sembako tersebut. 

Lalu diserahkan ke Kelurahan, namun beliau sering mendapatkan keluhan dari warga mereka sering sekali mendatangi rumah Ketua RW tersebut untuk meminta sembako padahal nama mereka tidak dicantumkan, beliau hanya sabagai perantara untuk memberikan sembako kepada yang lebih membutuhkan saja. Saya tidak mengerti mengapa mereka sebegitu inginnya mendapatkan sembako padahal mereka masih terbilang mampu. Sembako yang disajikan beragam seperti minyak goreng, beras, mie, telur, gula, teh celup, terigu, kecap, sabun mandi, masker, sarung tangan. Jumlah yang diberikan juga beragam, kadang ada yang memberi beras 3 liter atau 1 karung sekaligus. Ada juga yang memberi satu dus mie dan kadang hanya beberapa mie saja. 

Tempatnya juga beragam, kadang memakai plastik dan juga kadang memakai Tote bag ( tas dari bahan ). Merk yang disajikan juga beragam tidak hanya satu merk produk saja, kadang ada yang memberi uang juga. Sebelum membagikan semua sembako tersebut beliau selalu memeriksa terlebih dahulu apakah isi sembako sesuai dengan yang dikatakan agar tidak ada warga yang protes, sebelum warga mengambil sembako tersebut beliau juga mengabsen nama dari mereka supaya tercatat siapa saja yang sudah terbagi dan mendokumentasikan proses penerimaan sembako agar terdapat bukti yang bisa diserahkan ke Kelurahan. 

Jika terdapat warga yang proses tidak mendapat sembako beliau selalu berkata bahwa mereka harus mengkonfirmasikan terlebih dahulu kepada RT agar ketua RT yang memberitahu beliau sendiri, dan jika Ketua RT berkata jika nama mereka tidak tercatat mereka tidak mendapatkan sembako. 

Beliau mengatakan jika terdapat sembako yang lebih dari data yang diberikan mereka akan mendapatkan itu. Nama mereka yang tercatat juga harus menyerahkan fotocopy Kartu Keluarga dan fotocopy Kartu Tanda Penduduk tujuannya agar terdapat bukti. Selain itu, mereka juga ditanyakan gaji perbulan dan berapa tanggungan yang di tanggung kepala keluarga. Beliau juga mengharuskan jika ingin mengambil sembako mereka harus menggunakan masker dan memakai hand sanitizer, mengantisipasi tersebarnya virus covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun