Mohon tunggu...
Raden Firkan Maulana
Raden Firkan Maulana Mohon Tunggu... Pembelajar kehidupan

Menulis untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Di Saat Ekonomi Makin Sulit, Gelar Lapak Itu Kadang Lebih Baik Dari Gelar Sarjana

4 Oktober 2025   15:10 Diperbarui: 4 Oktober 2025   16:23 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelar lapak Sabtu Minggu (Sumber: Dokpri)

Tahun 2025, dalam dua bulan ini akan segera berakhir. Namun kesulitan ekonomi masyarakat tidak ada tanda-tanda akan segera berakhir.

Kondisi ekonomi makin sulit. Hidup masyarakat terhimpit oleh naiknya harga-harga kebutuhan pokok. Peluang kerja dan usaha pun semakin sempit.

Masyarakat terjepit, mencari kerja yang makin sulit. Masyarakat juga terjepit oleh sepinya pembeli jika buka usaha. Serba salah. Seolah tidak ada pilihan.

Tetangga suatu kali datang berkunjung. Dia curhat karena bisnis penjualan bajunya makin turun. Pesanan dari luar kota dan luar Pulau Jawa yang biasanya banyak, kini dalam satu bulan hanya ada satu pesanan saja.

Sahabat lama tiba-tiba menelepon. Setelah berbasa-basi, ujung-ujungnya dia bertanya, apakah ada peluang pekerjaan buat anaknya yang sudah menjadi sarjana setahun ini. Dia cerita sudah setahun ini, anaknya rajin melamar kerja. Dan hingga kini belum bekerja.

Dalam pertemuan keluarga besar, ternyata ada banyak kerabat yang baru saja diputus hubungan kerja. Ada yang sudah kerja lama selama sepuluh tahun lebih. Diputus. Ada juga yang baru bekerja kurang dari dua tahun. Juga diputus.

Jelas, di dunia nyata, ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Berbagai berita dari media massa banyak menginformasikan jumlah pengangguran naik. Yang lebih bombastis adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dalam skala besar di berbagai tempat.

Pemerintah mengeluarkan data. Anggap saja data ini benar. Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat pada Februari tahun 2025 pengangguran di Indonesia telah mencapai 7,28 juta orang. Pengangguran bergelar sarjana tercatat 1,01 juta orang.

Di dunia kerja, banyak karyawan yang diputus kerjanya. Kementerian Ketenagakerjaan melaporkan dari Januari hingga Juni 2025 tercatat ada 42.385 pekerja yang mengalami PHK. Jumlah ini lebih tinggi dibanding data tahun 2024 (Januari-Juni) yaitu sebanyak 32.064 pekerja.

Sektor usaha yang banyak memutus pekerjanya, terdiri atas sektor-sektor seperti industri tekstil. Banyak pabrik tekstil yang melakukan PHK massal terhadap buruh pabrik. Pabrik-pabarik tekstil besar pun tumbang. Bangkrut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun