Mohon tunggu...
Raden Firkan Maulana
Raden Firkan Maulana Mohon Tunggu... Pembelajar kehidupan

Menulis untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Angkot Pintar, Kebijakan Pemkot Bandung Mengatasi Kemacetan

27 Juni 2025   17:54 Diperbarui: 27 Juni 2025   17:54 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#2. Belum adanya Rencana Induk Pembangunan Transportasi Publik Terintegrasi
Hal selanjutnya adalah terkait transportasi publik. Di Kota Bandung dan daerah-daerah sekitarnya, belum ada transportasi publik yang terintegrasi. Saya jika mau bepergian dari Kota Bandung ke daerah yang masuk Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung, lebih nyaman, murah dan cepat menggunakan kendaraan pribadi (motor) daripada naik angkutan umum.

Jadi, Angkot Pintar ini mau terintegrasi dengan layanan moda trasnportasi darat apa lainnyaa? Dengan kereta api lokal? Dengan bus Trans Metro Jabar? Dengan Bus Damri?

#3. Rute Angkot
Jika operasional Angkot PIntar ini seperti cara memesan transportasi online, berarti Angkot Pintar ini tidak mempunyai rute. Ini masih membingungkan. Harusnya ada rute angkot yang memudahkan penumpang untuk naik dan bepergian ke tujuan.

Rute Angkot Pintar ini, harus berbasis dari kantong-kantong pemukimaan warga berupa komplek-komplek perumahan yang keberadaannya menyebar di pinggiran Kota Bandung hingga berada di wilayah-wilayah tetangga seperti Kabupten Bandung, Kota Cimahi dan lain-lain. Idealnya, halte-halte pemberangkatan berada di kantong-kantong pemukiman tersebut.

#4. Sebagai Pengumpan (Feeder)
Jadi dalam rangka mengurangi jumlah kendaraan di jalanan Kota Bandung, maka unit Angkot Pintar hanya terbatas mengantar penumpang hingga ke jalan arteri besar dan ke terminal saja. Untuk selanjutnya, nanti para penumpang akan pindah ke mikro-bus untuk bepergian ke tujuan berikutnya.

Saya yakin kalau Angkot Pintar sebagai pengumpan, jalan-jalan di Bandung akan sedikit lengang karena tidak ada angkot dan juga jumlah kendaraaan pribadi akan berkurang. Jika berkurang seperti itu, maka kemacetan lalu lintas pun akan berkurang.

#5. Karakteristik Jalan yang Sempit
Kota Bandung sendiri sebagai sebuah kota, tidak begitu besar wilayahnya. Sejak jaman Belanda, jalan-jalan di Kota Bandung ini umumnya mempunyai kelebaran sekitar 4 meter saja. Selain itu, panjang jalannya pun pendek-pendek karena banyak persimpangan.

Dan hingga kini, ruas jalan di Kota Bandung tidak pernah bertambah panjangnya kecuali dengan pembangunaan jalan layang baru dan juga jalan By Pass serta jalan toll.

Oleh karenaa itu, jadi alangkah bijak jika rute Angkot Pintar ini hanya dibatasi sebagai pengumpan saja (feeder) ke titik-titik tertentu. Karena kalau Angkot Pintar ini harus menjelajahi berbagai pelosok jalan Kota Bandung, maka dijamin kemacetan masih tetap akan terjadi.

#6. Kesiapan Aspek Sosial
Keberadaan angkot-angkot yang sudah ada  terlebih dahulu, perlu dipikirkan dan diperhatikan secara serius. Para sopir angkot dan pengusaha angkot akan  sangat sensitif terhadap kebijakan angkutan umum yang dikeluarkan pemerintah.

Mereka akan merasa kepentingan ekonominya terganggu bila ada kebijakan seperti perubahan tarif, penambahan armada, perubahan rute, penambahan rute dan sebagainya. Bahkan sopir bisa begitu gampang tersulut emosinya. Sehingga tak heran sering muncul pemogokan-pemogokan yang dikhawatirkan menjurus anarkis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun