Piala Dunia 2006 Jerman bikin heboh. Maklum saja, Titik Soeharto menjadi presenter. Baru tiga kali mengantar siaran langsung Piala Dunia -- jika tidak keliru, partai yang digawangi Titik saat itu ialah Argentina vs Pantai Gading, Meksiko vs Iran, dan Amerika Serikat vs Ceko -- SCTV menghentikannya sebab penonton TV memprotes secara besar-besaran agar mantan istri Prabowo Subianto ini tidak nongol lagi.
Titik dikeluhkan pemirsa lantaran gugup dalam membawakan aura sepakbola, tidak menguasai bahan, berdandan seperti hendak mendatangi arisan, dan menggelikan. Momen yang menggelikan itu antara lain dia tidak klik dengan pengarah acara saat harus jeda iklan dan saban kali berinteraksi dengan komentator dia suka melirik catatan, tapi catatannya terselip entah kemana.
Memang ada yang membelanya. Pembelaan itu misalnya tak peduli mau Titik atau Oprah Winfrey yang jadi host, tetap saja Piala Dunia yang fokus mereka tonton. Ada pula yang mengingatkan bahwa Titik konon menyokong 25% ongkos hak siar agar SCTV bisa menyiarkan Piala Dunia Jerman.
Namun, faktanya, gelombang protes lebih kencang dengan, misalnya, menuduh munculnya Titik itu sebagai upaya mendongkrak nama besar Cendana yang kala itu sedang disorot publik mengenai kasus-kasus korupsi.
Nah, sesungguhnya hari-hari ini terbuka peluang lagi bagi Titik untuk mendongkrak popularitas Prabowo (sebagai capres) dengan kembali menjadi komentator atau host Piala Dunia Brasil. Maklum, TV pemegang hak siar ajang empat tahunan itu kan milik petinggi Golkar, yang mana Titik kini berjaket partai tersebut setelah melenggang ke Senayan lewat daerah pemilihan DIY. Tentu saja surat sakti Aburizal Bakrie sangat ampuh mengantar Titik bila masih ingin jadi host Piala Dunia, acara yang sangat besar pengaruhnya di mata pemilih pilpres.
Pengaruh lain juga menyangkut rapor Titik sebagai calon 'ibu negara' bila Prabowo terpilih sebagai presiden. Bayangkan, betapa dahsyatnya calon 'ibu negara' berkesempatan menyapa penggila bola Nusantara melalui kiprahnya mengantar hajat dahsyat, dengan dampak positif calon pemilih lekas-lekas mencoblos Prabowo di pilpres 9 Juli nanti.
Hanya saja, tentu Titik harus belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh sebelum menjadi host maupun komentator Piala Dunia supaya tidak kikuk dan menuai protes besar seperti delapan tahun silam, agar warga negara memilih 'calon suami'-nya.
-Arief Firhanusa-
