Mohon tunggu...
Firda ZannubaArifah
Firda ZannubaArifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus semangat menjalani hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Pengembangan dan Budaya Literasi Anak di SDIT Al-Imam, Kuningan

27 September 2021   13:44 Diperbarui: 27 September 2021   14:03 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi covid-19 ini sangat tiba tiba kemunculannya dan membuat gempar seluruh dunia. Awal mula adanya virus covid ini yaitu tahun 2019, maka dari itu dinamakan covid-19, dan asal mula adanya virus ini yaitu berasal dari daerah China. Varian virus covid-19 ini merupakan muncul pertama kalinya dan bisa menyerang siapa saja, maupun bayi, balita, anak-anak, dewasa, maupun lansia. Bahkan tidak hanya menyerang manusia, covid-19 ini juga bisa menyerang hewan. Virus covid atau virus corona ini menyerang sistem pernapasan manusia. Jadi untuk penderitanya bisa merasakan gangguan ringan pada pernafasan, infeksi paru paru, bahkan hingga kematian.

Sedangkan kemunculan virus corona atau pandemi covid-19 ini di Indonesia pada bulan Maret tahun 2020. Dimana pada saat itu ada dua orang Indonesia tepatnya di Bogor Jawa Barat yang tertular virus corona dari orang Wuhan China yang sedang berada di Indonesia. Dan dari sanalah mulai maraknya virus covid ini dan mulai banyaknya yang terpapar akibat dari penularan covid yang sangat cepat. Karena memang yang berbahaya dari virus ini yaitu dari penularannya. Penularan virus ini sangat gampang dan cepat, misalnya melalui berjabat tangan, jarak antara satu dengan yang lainnya berdekatan, bahkan untuk varian baru covid yaitu varian delta bisa menular hanya dari pandangan mata saja.

Dengan maraknya virus ini menyebabkan adanya juga pembatasan kegiatan di seluruh negara, salah satunya di Indonesia. Pembatasan kegiatan ini tentunya memiliki dampak yang baik dan buruk. Dampak baiknya mungkin dapat mengurangi penularan virus covid-19 dan meminimalisir banyaknya yang terkena virus covid-19. Tetapi ada juga dampak buruk dari pembatasan ini yaitu perekonomian dan pendidikan ikut terdampak. Dari sisi perekonomian tentu akan membuat adanya penurunan terhadap penghasilan setiap warga khususnya pada pedagang atau yang memiliki usaha usaha. Lalu untuk Pendidikan yaitu dari awal adanya virus ini di bulan Maret 2020 maka seluruh Lembaga Pendidikan di berhentikan. Sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas generasi bangsa.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerapkan sistem baru untuk pembelajaran yaitu sistem daring (dalam jaringan) karena untuk menghindari adanya penyebaran virus. Sistem daring ini yaitu pembelajaran tatap muka tetapi melalui media online dan menggunakan jaringan internet. Sehingga adanya keterbatasan keterbatasan dari sistem ini, yaitu misalnya kendalan dalam jaringan, tidak adanya kuota untuk daring, bahkan ada yang tidak mempunyai handphone untuk kegiatan pembelajaran. Sudah setahun lebih Indonesia menerapkan sistem daring dalam pembelajaran.

Untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada di Indonesia ini, Universtas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Dimana dulu sistem KKN ini yaitu berkelompok dan mendatangi daerah daerah yang kurang maju dan membuat program program didaerah tersebut. Tetapi dalam kondisi ini tidak mungkin adanya kegiatan tersebut sehingga adanya sistem baru yaitu dengan mendatangi Lembaga Pendidikan di daerah masing-masing dan membuat program kegiatan di sekolah dan disesuaikan dengan tema nya yaitu KKN Tematik Literasi dan Rekognisi Program Merdeka Belajar Kampus -- Pusat Prestasi Nasional.

Beberapa mahasiswa UPI yang berasal dari daerah Kuningan Jawa Barat melaksanakan KKN yang tergabung antara kelompok 35 dan 37. Salah satu mahasiswa yang melaksanakan KKN tersebut yaitu Firda Zannuba Arifah yang merupakan anggota kelompok 35 dengan Dosen Pembimbing Lapangan Drs. Karpin, M.Pd. dan 4 orang lainnya anggota kelompok 37 melaksanakan kegiatan KKN di SDIT Al-Imam Kuningan yang berlokasi di daerah Purwawinangun, Kuningan.

Mahasiswa yang melaksanakan KKN di SDIT Al-Imam memberikan beberapa program literasi, yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi dan literasi sains dan difokuskan pada kelas 1, 2, dan 3. Literasi baca tulis yang diterapkan di sekolah ini yaitu dengan memberikan dan menyediakan buku bacaan, buku cerita sehingga bisa di baca oleh anak, karena masih ada yang belum bisa dan belum lancar dalam membaca, khususnya kelas 1. Mahasiswa juga selalu mendampingi anak saat sedang membaca buku, agar bisa terkontrol dan bisa terus belajar sampai seluruh anak mahir dalam membaca. Sehingga agar terciptanya budaya membaca yang tinggi dan dapat mencerdaskan generasi bangsa.

Sedangkan literasi numerasi yang diterapkan di sekolah ini yaitu dengan memberi soal soal hitungan yang sesuai dengan tingkatannya, lalu memberikan soal soal cerita yang sesuai dengan kehidupan yang berkaitan dengan hitung-hitungan, dan membuat game yang berkaitan dengan hitung-hitungan agar anak tidak bosan dan jenuh. Lalu untuk literasi sains yang diberikan yaitu memberikan tontonan film pendek atau film animasi mengenai sains yang dapat meningkatkan pengetahuan anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun