Mohon tunggu...
Firdaus Different
Firdaus Different Mohon Tunggu... -

just share\r\ntak bermaksud menggurui, hanya ingin berbagi :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukan Urusan Saya

13 April 2017   09:40 Diperbarui: 13 April 2017   09:57 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

BUKAN URUSAN SAYA

Cerita familiar ttg seekor tikus dalam sebuah peternakan yang khawatir karena telah melihat ular kecil masuk ke peternakan mereka, si tikus pun melapor ke kawan nya sapi "Ah cuma ular kecil saja, ngapain ribut", lalu si tikus laporan ke kambing dan mendapat jawaban yang sama begitupula kepada ayam dan semua pun meremehkan apa yang tikus kabarkan. Tak lama berselang sang pemilik peternakan terkena gigitan ular, untuk berobat dijual lah ayam2 miliknya karena belum sembuh ia mendapat kabar dan konon untuk menyembuhkan perlu makan daging kambing maka di sembelihlah sang kambing setelah pemilik peternakan sembuh diadakanlah acara syukuran maka di sembelihlah sang sapi...sambil bersedih sang tikus menyaksikan satu persatu kawan2nya meninggalkannya akibat meremehkan kabar peringatan yang di bawa olehnya akhirnya merekapun terkena imbasnya.

Meski sederhana cerita tsb mengajarkan apapun yang kita lakukan memiliki andil dalam kehidupan keseharian kita. Apalagi dalam masalah agama itu sangat urgent...bukannya malah kita melepaskannya dan meringankan untuk meninggalkannya, coba istri Nabi Luth apakah dia melakukan perbuatan kaum Luth? Tidak! dia masih bersetatus sebagai Istri Manusia Mulia Nabi Luth tetapi Istrinya mendukung perbuatan kaum Nabi Luth akhirnya bisa ditebak ia ikut mendapat adzab dari Allah sebagaimana kaum Nabi Luth Laknatullah Alaihi.

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksanya.[al-Anfâl/8l:25]

OMONGANKU BUKAN URUSANMU?

Dalam sebuah gerbong kereta seorang Ibu berkata kepada putrinya yg masih kecil "ayo dek dimakan pizzanya, kalo gak mau makan tak kasihin om lho" (sambil menunjuk seorang pemuda di depannya). Selang tak lama sang ibu berkata kembali untuk ketiga kalinya tiba2 pemuda tadi berdiri dan berkata "Ibu cepat tentukan keputusan! Saya seharusnya turun dua stasiun yang lalu".

Kata adalah doa, kata mempunyai makna, tiap perkataan mempunyai konsekuensi. Coba kamu lewat depan orang banyak dan berteriak "Matamu Picek!" Opo lak digebuki uwong lan dipisuhi...begitu analogi K.H Anwar Zahid hehe... Jadi hati-hati omonganmu juga urusanku.

PERILAKU-KU BUKAN URUSANMU?

Masih ingat pelarangan penggunaan Jilbab di salah satu SMA Negeri di Denpasar, ketika diwawancarai kenapa kok melarang siswinya berjilbab maka sang kepala sekolah menjawab "Saya tidak tahu kalau itu wajib, lha saya melihat kok Ibu2 muslim di (pulau) Jawa biasa tidak memakai penutup kepala (Jilbab).

Mungkin terlepas dari ketidaktahuan beliau tapi saya malah menggaris bawahi bagi pemeluk muslim sendiri jangan kira tidak memakai jilbab itu hanya urusan penggunanya tapi begitu maslahatnya sangat besar dan para wanita muslimah yang tidak memakai jilbab ternyata juga memiliki andil terjadinya pelarangan jilbab, bagaimana tiang agama ini kokoh bila penghuninya malah berusaha merobohkannya dengan alasan ini bukan urusan kamu, kalo roboh ya ikut menimpa yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun