Indonesia sebagai negara tropis memiliki sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah perkebunan kelapa. Pada tahun 2016, Kabupaten Malang menduduki peringkat ketujuh produksi kelapa di Jawa Timur dengan jumlah produksi sebesar 14.253 ton (BPS,2016). Pada proses pengolahannya buah kelapa menghasilkan limbah organik berupa batok yang tidak mudah terurai mikroorganisme dikarenakan sifatnya yang keras serta memiliki bobot dan ukuran yang cukup besar.
Lima Mahasiswa FTP UB membuat kerjasama dengan salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Malang yaitu UKM Putra Tunggal untuk mengolah hasil limbah pembakaran batok kelapa menjadi produk asap cair.Â
Akan tetapi, UKM Putra Tunggal masih menggunakan teknologi konvensional dalam memproduksi asap cair dimana proses pembakaran masih terjadi kebocoran asap dan pada proses kondensasi menggunakan plastik serta bambu sehingga membutuhkan waktu yang lama yakni 3-5 hari dengan bahan baku berupa batok kelapa sebanyak 3 ton.
MORICO merupakan alat pembuatan asap cair grade A menggunakan teknologi DISCO (Distilaton Cyclone). Rancang bangun MORICO DISCO menggunakan teknologi Distillation Cyclone memanfaatkan prinsip putaran sentrifugasi asap hasil pirolisis batok kelapa sebelum dilakukan proses distilasi dengan air pendingin balik untuk menghasilkan asap cair. Asap cair yang dihasilkan kemudian dialirkan ke media adsorpsi yaitu zeolit dan arang aktif untuk menjadi grade A