Dalam upaya peningkatan kualitas dan legalitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Jangkurang mulai terlihat nyata. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 118 UIN Sunan Gunung Djati Bandung melakukan survei awal pada 7 Agustus 2025 untuk memetakan jenis-jenis UMKM yang ada di wilayah tersebut.
Survei ini mencatat berbagai usaha kuliner khas, seperti mie ayam, batagor, seblak, dan kulit lumpia yang banyak digeluti masyarakat. Hasil pemetaan ini kemudian menjadi dasar untuk memberikan pendampingan yang lebih tepat sasaran.
Sebagai tindak lanjut, pada 11 Agustus 2025, kami mendatangkan seorang penyelia sertifikasi halal dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yaitu Muhammad Irfan Ihsanudin, S.H. Kehadirannya ditujukan untuk mendampingi sekaligus memberikan pemahaman langsung kepada para pelaku UMKM mengenai pentingnya sertifikasi halal serta tata cara pengurusan nomor izin usaha.
Dalam kegiatan tersebut, Muhammad Irfan Ihsanudin bersama Tim KKN 118Â mendatangi langsung UMKM yang sebelumnya telah disurvei. Ia memberikan arahan praktis seputar dokumen yang dibutuhkan, proses pendaftaran sertifikasi halal, hingga manfaat memiliki izin usaha resmi.
Salah satu pelaku usaha, Ibu Winda Kurniasari, pemilik usaha Seblak Mamah De Ai, merasa sangat terbantu dengan adanya pendampingan ini. Ia menuturkan dalam bahasa sunda dan ini kurang lebih dalam bahasa Indonesia nya, "Saya senang sekali ada program seperti ini. Selama ini saya hanya fokus jualan, tidak begitu paham soal izin usaha dan sertifikasi halal. Setelah dijelaskan langsung, jadi lebih mengerti dan yakin kalau usaha saya bisa lebih maju. Harapannya, seblak Mamah De Ai bisa dikenal lebih luas dan dipercaya konsumen," ungkapnya penuh semangat.
Dengan adanya survei dan pendampingan ini, diharapkan UMKM di Desa Jangkurang semakin siap menghadapi tantangan pasar. Produk seperti mie ayam, batagor, seblak, maupun kulit lumpia yang sudah menjadi andalan desa kini memiliki peluang lebih besar untuk dikenal luas dengan label halal dan izin usaha resmi.
Program ini juga diharapkan tidak berhenti sampai di sini, melainkan berlanjut dengan pengawasan, pendampingan lanjutan, dan dukungan dari berbagai pihak agar UMKM Jangkurang benar-benar bisa naik kelas dan memberi dampak positif bagi perekonomian desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI