Mohon tunggu...
Firda Luthfia
Firda Luthfia Mohon Tunggu... Akuntan - anyone can be anything

Jangan takut untuk mencoba jalan yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayah Berbeda

6 Desember 2019   19:35 Diperbarui: 7 Desember 2019   16:56 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mentari pagi begitu bersinar terang. Ditemani dengan suara-suara burung yang berkicau dengan riang. Sementara itu, ada angin yang berhembus perlahan sehingga menggoyangkan dedaunan. Ditambah lagi dengan jalanan yang masih sepi.

Seperti biasanya, meja makan sudah terisi dengan nasi dan lauk pauk. Ayahnya yang selalu mempersiapkan itu semua sebelum Keyra berangkat ke sekolah. Walaupun ayahnya memiliki keterbelakangan mental, ayahnya selalu memperhatikan anaknya dengan baik.

Tettt...Tettt suara bel sekolah berbunyi, semua murid masuk di kelasnya masing-masing. Tak lama kemudian wali kelas dari Keyra datang dengan memberi kabar bahwa pengambilan rapot akan dilaksanakan pada hari Jumat mendatang.
"Anak-anak saya sangat berharap semua orang tua bisa hadir ya." ucap Bu Lusi
"Baik bu" jawab siswa-siswi yang berada di dalam kelas tersebut.
"Tetapi apakah ada yang sekiranya orang tua nya tidak bisa hadir?" tanya Bu Lusi
"Saya bu" jawab Keyra dengan mengacungkan tangannya.
"Loh memangnya orang tua kamu kemana Key?" tanya Bu Lusi
"Emm...anu...orang tua saya lagi kerja di luar kota bu." sahut Keyra dengan ketakutan.

Setelah sesampainya di rumah, Keyra tidak langsung memberi tahu bahwa di sekolahnya ada pengambilan rapot karena dia sangat malu jika ayahnya datang di sekolahnya. Tetapi saat Keyra sedang mandi, ayahnya masuk ke kamar Keyra dengan tujuan ingin meminjam bolpoin di dusgrib Keyra.

Dengan tidak sengaja ayahnya menemukan surat undangan orang tua untuk kehadiran pengambilan rapotnya Keyra. Ayahnya sangat menginginkan untuk menghadiri pengambilan rapot anak tercintanya tersebut tapi tanpa sepengetahuan Keyra. Karena ayahnya memiliki tujuan ingin memberi surprise datang di sekolah Keyra tanpa memberi tahunya.

Hari Jumat pun tiba, murid-murid mulai merasa deg-degan melihat hasil rapot semester satu. Semua murid berkumpul di depan kelasnya masing-masing karena menanti orang tuanya mengambil hasil rapotnya.
"Key berarti rapot kamu tidak bisa diambil sekarang dong?" tanya teman Keyra.
"Ya..iya. Mau gimana lagi ayahku lagi kerja di luar kota." Jawab Keyra dengan terbata-bata.

Dari kejauhan tampak sesosok pria tua dengan mengenakan baju seadanya menjadi pusat perhatian semua murid yang ada disitu. Ayah Keyra dengan percaya diri tetap melanjutkan langkahnya untuk mencari kelas Keyra.

"Permisi..kelas sepuluh ips satu dimana ya mbak?"tanya ayah Keyra dengan suara tidak jelas.
"Bapak tinggal lurus saja nanti ada tangga nah bapak tinggal naik." Jawab salah satu murid.
Dengan penuh semangat ayah Keyra datang menghampiri Keyra yang berada di depan kelasnya. Teman-teman Keyra merasa kaget dan aneh dengan kehadiran ayah Keyra. Ayah Keyra dengan sangat lugu mengatakan pada Keyra bahwa dia memberi kejutan datang di sekolahnya.
"Wahahahaha.... ternyata dia ayahnya Keyra guys." ucap teman Keyra sambil tertawa. "Katanya ayahnya lagi di luar kota, eh bohong karena malu ya punya ayah autis hahaha."
Keyra merasa sangat malu, lalu Keyra menggeret tangan ayahnya untuk dibawa keluar.
"Ayah kenapa sih dateng kesini? bikin malu Keyra aja." Tanya Keyra dengan nada tiggi.
"Ayah kan ingin mengambilkan rapotmu nak" ucap ayah Keyra dengan suara pelan.
"Keyra tu nggak mau ayah dateng kesini. Keyra malu yah, semua temen-temen Keyra ngetawain Keyra karena ayah kayak begini." Sahut Keyra dengan meneteskan air mata.
Melihat anak tercintanya nangis, ayahnya tidak tega dan memutuskan untuk meninggalkan sekolah Keyra. Sesampainya di dekat tangga, teman-teman Keyra meledek ayah Keyra, namun ayah Keyra tidak menghiraukan mereka.

Esoknya, Maya yang merupakan teman sekelas Keyra mengadakan acara ulang tahun. Semua teman-temannya diundang dicara ulang tahunnya yang bertempatan di hotel Cemara. Maya memang anak dari konglomerat. Jadi wajar jika Maya merayakan ulang tahunnya di hotel. Acaranya akan diadakan pada malam hari.

Terutama Julian teman sekelas Keyra dan Maya, pasti akan menjadi tamu spesial bagi Maya. Namun sayangnya, Keyra merasa sedih karena Maya bisa merayakan ulang tahunnya mewah dan mengundang Julian, seangkan dia tidak bisa . Maya dan Keyra memperebutkan Julian tetapi mereka berdua tidak saling tahu menahu bahwa mengagumi dengan cowo yang sama.

Setelah pulang dari sekolah, Keyra mengajak Julian untuk membeli kadonya Maya bersama. Julian menerima ajakan Keyra, dan mereka pergi bersama membeli kado di mall.
Julian mengajak Keyra untuk datang bersama di acara ulang tahun Maya.
"Key, nanti malam datang bareng sama aku ya, nanti aku jemput."
"Serius Jul? Oke deh kalo gitu kita berangkat bareng." Jawab Keyra dengan gembira.
Malam hari pun tiba, Julian sudah siap di depan rumah Keyra. Tetapi, Keyra masih sibuk mempersiapkan dirinya agar terlihat cantik di depan Julian.
"Ayah jangan keluar ya yah, di depan ada teman baru Keyra, pokoknya Keyra nggak mau kalau teman baru Keyra melihat ayah." pinta Keyra pada ayahnya.
"Iya nak." sahut ayah Keyra.
Keyra mengenakan gaun yang sangat cantik. Keyra hanya memikirkan bagaimana dia terlihat cantik di depan Julian tanpa menyadari bahwa kado yang akan dia bawa untuk Maya tertinggal di rumah.

Sesampainya di hotel Cemara, Julian mengeluarkan kado yang akan dia berikan untuk Maya. Tiba-tiba Keyra teringat ternyata kadonya untuk Maya tertinggal dirumah. Keyra sangat cemas karena jika dia masuk tanpa membawa kado dia akan gengsi pada teman-temannya.

Tetapi mau bagaimana lagi dia harus masuk karena nanti akan terlalu malam jika pulang lagi kerumahnya untuk mengambil kado. Julian memberi saran pada Keyra jika memberi kadonya menyusul saja. Mereka pun akhirnya masuk ke dalam hotel itu. Tak lama kemudian, ayah Keyra datang di hotel tersebut dengan membawakan kadonya Keyra.

Ayah Keyra mencari posisi Keyra  melihat kanan kiri dengan kebingungan. Dengan mengenakan kaos oblong dan sandal jepit, ayah Keyra menjadi sorotan tamu undangan yang ada diacara tersebut. Kebetulan, penyakit autis ayah Keyra sedang kambuh dan dia mengamuk di acara tersebut hingga membanting gelas dan piring yang ada disitu.

Sebagian orang merasa takut ayah Keyra mengamuk, tetapi sebagian orang menertawakan habis-habisan atas tingkah ayah Keyra. Keyra pun menghampiri keramaian tersebut dan dia terkejut jika ayahnya berada di situ.

Maya mengatakan pada Keyra bahwa ayah Keyra sudah membuat kacau semuanya. Julian pun yang tadinya tidak tahu menahu soal ayah ayah Keyra, sekarang dia tahu jika ayah Keyra memiliki keterbelakangan mental.

Keyra merasa sangat malu, dia melangkahkan kakinya untuk keluar meninggalkan acara iu. Ayah Keyra mengikuti Keyra dari belakang, memanggil-manggil nama Keyra tetapi Keyra tidak memperdulikan panggilan ayahnya itu. Keyra tetap berjalan sambil menangis. Sampai pada akhirnya ditengah jalan Keyra tidak menyadari bahwa ada mobil yang melaju kencang akan menabraknya, tetapi ayah Keyra berlari untuk menyelamatkan Keyra.

Duarrrr.... suara mobil menabrak manusia, ternyata mobil itu menabrak ayah Keyra. Keyra berhasil diselamatkan oleh ayahnya dan dia baik-baik saja, tetapi kondisi ayahnya terlentang di jalanan dengan cucurah darah yang sangat banyak. Keyra berlali menuju ayahnya dan menangis sekencang-kencangnya.

"Ayah...yahh... bangun yah!!!" ucap Keyra sambil menangis dengan kencang. Semua orang mengeremuni kecelakaan yang telah terjadi. Salah satu warga menghubungi ambulan. Setelah itu, ayah Keyra dibawa dirumah sakit terdekat lalu dbawa ke ruang UGD.

Keyra menunggu di depan pintu dan masih mengeluarkan air matanya yang sangat banyak. Julian pun menelpon Keyra untuk menanyakan posisinya dimana, lalu Keyra memeberi tahunya. Sesampainya Julian di rumah sakit, Keyra menjelaskan semuanya pada Julian.

Keyra sangat menyesal karena tidak memperdulikan ayahnya yang mengikutinya dari tadi. Keyra tidak ingin kehilangan ayahnya. Julian pun menenangkan Keyra hingga mendapat kabar dari dokter tentang kondisi ayahnya.

Setelah menunggu selama dua jam lamanya, dokter keluar dari ruang UGD meberi kabar bahwa ayahnya masih belum sadarkan diri. Keyra memohon pada dokter bahwa dia ingin masuk ke dalam ruang UGD, dokter tidak memperbolehkan, namun, Keyra terus memohon dan akhirnya dokter memperbolehkan Keyra masuk.

"Yah..ayah.. ini Keyra yah, bangun dong yah!" ucap Keyra sambil memegang tangan ayahnya. Kemudian tidak disangka ada keajaiban dari Tuhan, jari ayah Keyra bergerak dan perlahan membuka mata nya dengan pelan-pelan.

Lalu Keyra memeluk ayahnya dengan erat dan di meminta maaf atas kesalahan yang telah dia perbuat terhadap ayahnya. Dengan senyum tipis dan tetesan air mata ayah Keyra mengangguk yang berarti bahwa ayahnya sudah memaafkan kesalahan Keyra.

Kini Keyra mulai berjanji pada ayahnya bahwa dia tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. Keyra bersyukur karena Tuhan telah memberikannya seorang ayah yang sangat baik dan sangat tulus sayang padanya.

Keyra sadar, seharusnya dari dulu berterima kasih pada ayahnya  karena telah merawatnya sampai sebesar itu tanpa ditemaninya seorang ibu, walaupun kondisi ayah yang memiliki keterbelakangan mental, tetapi ayah Keyra selalu sabar untuk menghadapi Keyra. Ayah memang berbeda, tetapi ayah tetap menjadi pahlawan terbaik untuk Keyra.

"Terima kasih ayah, tanpa ayah dan ibu mungkin Keyra tidak ada di dunia ini." Kata gadis itu, yang segera mengelap air matanya dengan tangan. "Maafkan Keyra yah, Keyra sayang ayah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun