Mohon tunggu...
Hai_Ly19
Hai_Ly19 Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Baru saja lulus dari tingkat Sekolah Dasar, sedang berjuang di pondok, slow respon, silahkan follow

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sayangi Alam

9 Januari 2023   05:35 Diperbarui: 9 Januari 2023   06:43 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"ibu pakai mobil listrik karena dapat menjaga lingkungan, mobil ini tidak mengeluarkan gas buang yang berbahaya bagi atmosfer"

"oooh" seloroh Zari.

Belum sempat Zari membuka mulut kembali untuk bertanya kepada ibunya mobil mereka sudah memasuki pelataran mall, ibu Zari langsung mencari tempat untuk memarkir mobilnya.

Setelah ibu memarkir dan mematikan mobil, Zari langsung keluar bersama ibunya, mereka memasuki mall besar itu lalu ibu mulai mencari barang-barang kebutuhan, sedangkan Zari mangambil troli dorong dari lobby dan terus mengekor ibunya.

Dari lantai satu ke lantai dua lalu ke lantai satu lagi dan berputar-putar mencari barang akhirnya mereka menuju kasir untuk membayar barang yang telah mereka beli, di kasir petugas itu menawarkan menggunakan plastik atau tas belanja yang telah disediakan.

Ibu memilih menggunakan tas belanja yang dibawanya untuk membawa barang-barang belanjaan, setelah ibu membayar mereka langsung beranjak keluar dari pusat perbelanjaan atau mall itu.

Di mobil Zari bertanya lagi,

"ibu kenapa tadi ibu memilih memakai tas belanja padahal disana ada tas plastik" tanya Zari

"ibu memang sengaja membawa tas belanja dari rumah karena bila kita menggunakan plastik plastik kita akan langsung kita buang kan, nah plastik yang kita buang itu akan susah terurai oleh tanah sehingga akan meracuni tanah" jelas ibu

"coba kamu lihat di tablet Zari kamu cari dampak sampah plastik yang tidak terurai"

Zari langsung membuka mesin pencari di tablet miliknya dan menulis yang dikatakan ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun