Hari ini sangat membahagiakan untukku, karena kakak ipar ku yang selama menikah dengan abangku akan pulang ke sini. Tentu kami akan menyambutnya dengan bahagia.
Hari yang dinnati telah tiba. Kakak ipar ku keturunan Jawa dan ia berbicara dengan logat Jawa yang kental, tak maslahlah yang penting bisa bahasa Indonesia tuk komunikasi kami. Tetapi mama kami yang agak medok daerah pun sangat percaya diri ketika berbicara dengan mantunya. Maklum orang kampung jarang ngomong bahasa Indonesia.
Suatu ketika mama ku lagi berbicara dengan kakak ipar. "Begini ni masakan orang Aceh, ada asamnya..ada pedasnya. Â "Ya, tak masalah ma," jawab kakak iparku. Satu jam kemudian mama mengajak makan rujak salak dengan Plik U(Patarana). Tetapi kakak ipar tidak mau makan pliknya, ia hanya makan salaknya saja."Kenapa tidak mau," ujar mama. "Belum terbiasa, jadi tidak mau. "O...." Kata mama. "Plik u bahasa indonesianya apa ya,"tanya iparku.Dengan cepat mama menjawab"hana teupu." Hana teupu artinya tidak tau. Ipar ku hanya mengangguk-angguk, ia bepikir hana teupu itu sebutan untuk plik u. Sebelum sempat saya jelasin datanglah tamu ke rumah. Karena melihat kakak ipar saya baru datang, mereka berjabat tangan. Lantas tamu yang merupakan famili kami bertanya basa-basi, "lagi makan apa?" Dengan cepat pula ditanggapi oleh kakak ipar saya "makan hana teupu". Kami semua menahan tawa atas jawaban kakak iparnya.