Mohon tunggu...
Shafira Halmahera
Shafira Halmahera Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Melihat Lebih Dekat Keahlian Cak Mat: UMKM Anyaman Bambu dan Produksi Tempeh di Desa Jeru Turen

1 Februari 2024   21:02 Diperbarui: 3 Februari 2024   07:56 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi UMKM Anyaman Bambu/Dokpri

Pada tanggal 11 Januari 2024, kelompok KKM 144 melakukan observasi terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Jeru Turen, Kabupaten Malang. Fokus observasi kami adalah pada usaha anyaman bambu untuk pembuatan tempeh yang telah berdiri sejak tahun 1990. Usaha ini dikelola oleh seorang yang akrab disapa Cak Mat dan menjadi bagian penting dari warisan keluarganya.

1. Sejarah dan Perkembangan Usaha Anyaman Bambu Cak Mat

Cak Mat memulai usahanya dalam dunia anyaman bambu sejak tahun 1990. Usaha ini tidak hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga merupakan warisan turun temurun dari keluarganya. Lokasi produksi usaha ini berada di kediaman rumah Cak Mat.


2. Proses Pembuatan Anyaman Bambu untuk Tempeh

Proses produksi anyaman bambu untuk tempeh memerlukan keahlian khusus. Bambu yang digunakan harus memiliki panjang sekitar 3-4 meter, dan yang lebih penting, harus kering agar dapat dibentuk dengan mudah. Setiap unit bambu mampu menghasilkan sekitar 3 tempeh. Proses ini menunjukkan betapa pentingnya pemilihan bahan baku yang tepat untuk mendapatkan hasil yang baik.

3. Sistem Pemasaran Melalui Konsinyasi

Cak Mat telah menerapkan sistem pemasaran yang cukup unik, yaitu sistem konsinyasi. Dalam sistem ini, penjualan dilakukan dengan cara titip jual dari pemilik produk (Cak Mat) kepada penjual atau pemilik toko dengan beberapa syarat dan ketentuan yang telah disepakati bersama (KEMENDIKBUD, Modul PKWU, 2020). Pendekatan ini tidak hanya memudahkan distribusi, tetapi juga membangun kemitraan yang kuat antara produsen dan pengecer.

4. Variasi Harga Tempeh Berdasarkan Bahan

Harga setiap tempeh yang dihasilkan oleh usaha anyaman bambu Cak Mat bervariasi tergantung pada bahan yang digunakan. Harga berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 35.000. Variasi ini mencerminkan kualitas bahan baku dan kerumitan desain anyaman bambu yang digunakan.

5. Langkah Tindak Lanjut: Integrasi Peta Google Maps

Untuk memperluas dan mempercepat pemasaran produk tempeh Cak Mat, kelompok KKM 144 merekomendasikan penambahan lokasi produksi pada peta Google Maps. Informasi ini dapat diakses oleh calon konsumen dan mitra bisnis potensial, sehingga memudahkan dalam mencari dan menghubungi usaha anyaman bambu Cak Mat.

Lokasi Produksi Tempeh Cak Mat: Google MapsKerajinan Tempeh Cak Mat dapat dihubungi melalui Kontak: 0821-4156-9375

Dengan penambahan lokasi produksi ini, diharapkan dapat terjadi peningkatan aksesibilitas dan kesadaran konsumen terhadap produk tempeh Cak Mat. Langkah ini sekaligus menjadi inisiatif positif untuk memajukan UMKM lokal di Desa Jeru Turen.

***
Melalui observasi UMKM anyaman bambu dan produksi tempeh di Desa Jeru Turen, kami dapat melihat lebih dekat keahlian Cak Mat dalam menjaga tradisi keluarga. Langkah tindak lanjut berupa integrasi lokasi produksi dalam peta Google Maps menjadi inisiatif positif untuk memperluas jangkauan pemasaran.

Usaha ini bukan hanya tentang produksi tempeh, tetapi juga tentang pelestarian warisan budaya dan kontribusi terhadap ekonomi lokal. Keberlanjutan dan inovasi perlu menjadi fokus kedepan untuk menjaga dan meningkatkan daya saing UMKM ini di tengah pasar yang terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun