Mohon tunggu...
Fiqih Akhdiyatu Salam
Fiqih Akhdiyatu Salam Mohon Tunggu... Writer

Nama: Fiqih Akhdiyatu Salam. Latar Pendidikan. Sarjana Ilmu Komunikasi, Jurusan Public Relations, dan Magister Ilmu Komunikasi, Jurusan Corporate Communication. Sebagai penulis, saya memiliki minat yang kuat dalam berbagi ilmu pengetahuan melalui tulisan. Saya telah menulis berbagai tulisan diberbagai media, seputar Ilmu Parenting, Media Massa, Politik, Propaganda, dan Komunikasi yang efektif di kehidupan sehari-hari. Saya ingin berbagi ilmu pengetahuan yang saya miliki dengan masyarakat luas, dan menuliskan yang belum banyak ditulis di platform media lainnya, serta memberikan perspektif berbeda dari yang lain. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi saya melalui fiqihucil24@gmail.com] atau IG Fiqihakhdiyatusalam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gen Z Lemah, dan Boomers Kolot? Ini Penjelasannya!

17 Mei 2025   11:05 Diperbarui: 17 Mei 2025   11:05 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perbedaan Generasi. (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketika membahas generasi, terasa seolah ada dua dunia yang berdampingan namun dengan "gelombang" yang berbeda. Generasi (Gen Z) dikenal sebagai generasi digital yang canggih dengan teknologi, kreatif, tetapi juga sering dianggap "mudah rentan. " Sementara itu, generasi Baby Boomers (Boomers) sering dinilai sebagai generasi yang kuno, kaku, kolot, dan tidak mudah menerima masukan dari yang lebih muda.

Namun, mengapa muncul penilaian seperti ini di antara mereka? Mari kita diskusikan dengan santai namun mendalam!

Boomers vs Gen Z: Dua Dunia, Dua Perspektif

Pertama, penting untuk diingat bahwa perbedaan ini bukanlah tentang siapa yang lebih unggul, melainkan tentang bagaimana tiap generasi tumbuh dalam situasi sosial dan teknologi yang beragam.

Boomers, yang lahir antara tahun 1946 sampai 1964, tumbuh di era setelah Perang Dunia, saat ekonomi mulai pulih, namun banyak tantangan yang mereka hadapi. Mereka diajarkan untuk bekerja keras, berhemat, dan menunjukkan loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan.

Di sisi lain, Gen Z, yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012, hidup di zaman internet, media sosial, dan kecepatan informasi yang tinggi. Mereka lebih terbuka, inklusif, dan cenderung mencari keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karir.

Mengapa Boomers Menganggap Gen Z Lemah?

Banyak Boomers melihat Gen Z sebagai kelompok yang cepat menyerah, terlalu sensitif, dan terlalu banyak mengeluh. Contohnya, banyak anak muda yang mundur dari pekerjaan karena merasa "kelelahan," atau sering membahas masalah kesehatan mental. Bagi Boomers, ini tampak seperti kelemahan.

Menurut Jean Twenge, seorang psikolog dan penulis buku iGen, salah satu sebab Gen Z terlihat "lebih lemah" adalah karena mereka lebih menyadari kesehatan mental mereka dan tidak ragu untuk mencari bantuan. Twenge menyatakan, "Mereka bukan lemah, tetapi lebih terbuka untuk mendiskusikan hal-hal yang diabaikan atau ditekan oleh Boomers. "

Jadi, bukan berarti Gen Z lemah, tetapi mereka berani mengungkapkan perasaan mereka. Dulu, orang mungkin merasa sangat stres tetapi tetap bekerja hingga tua karena takut dianggap lemah. Saat ini, Gen Z lebih memilih untuk beristirahat ketimbang memaksakan diri, dan itu tidak selalu menjadi hal yang buruk.

Gen Z Melihat Boomers Sebagai Kuno?

Di sisi lain, Gen Z sering kali menilai Boomers sebagai generasi yang tidak mengikuti perkembangan zaman, sulit beradaptasi, dan terlalu kaku. Contohnya, dalam hal budaya kerja. Boomers seringkali menghargai lembur dan usaha ekstra sebagai bentuk kesetiaan. Namun, Gen Z lebih mementingkan "keseimbangan antara kerja dan hidup. "

Menurut Dr. Alexis Abramson, seorang pakar hubungan antargenerasi, "Konflik generasi terjadi bukan karena satu pihak salah dan yang lain benar, tetapi karena perbedaan mendasar dalam nilai dan pengalaman hidup. "

Boomers merasa telah berjuang melewati masa-masa sulit, sehingga terlihat wajar bagi mereka untuk lebih disiplin. Sementara Gen Z hidup di era yang memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam bekerja, sehingga mereka memiliki standar yang berbeda. Ketika Boomers mengatakan: "Saya dulu berjalan kaki 10 km untuk sekolah," Gen Z menjawab, "Sekarang kita bisa belajar lewat YouTube. "

Apakah Ini Hanya Salah Paham Antargenerasi?

Mungkin saja, iya. Banyak ketegangan ini muncul karena perbedaan dalam cara berkomunikasi dan harapan. Gen Z lebih ekspresif dan berani berbicara. Di sisi lain, Boomers lebih suka menunjukkan sikap melalui tindakan. Misalnya, Gen Z mengatakan, "Saya merasa lelah secara mental, butuh istirahat," sementara Boomers mungkin hanya terdiam dan terus bekerja sambil mengeluh dalam hati.

Selain itu, Generasi Z lebih sadar mengenai isu-isu sosial seperti gender, lingkungan, dan keadilan sosial. Mereka aktif di media sosial dan menyuarakan keinginan untuk melakukan perubahan. Hal ini sering dianggap berlebihan oleh generasi Boomers yang lebih terbiasa dengan budaya diam dan patuh.

Jadi, Siapa yang Benar?

Tidak ada yang benar atau salah. Setiap generasi dipengaruhi oleh zaman mereka sendiri. Yang paling penting adalah saling memahami. Dalam buku yang berjudul The Generation Myth, Bobby Duffy menyatakan, "Kita terlalu cepat menyalahkan segala sesuatu pada perbedaan generasi ketika seringkali itu hanya perbedaan usia atau pengalaman. "

Itu berarti, generasi muda jelas memiliki pandangan yang berbeda dibandingkan generasi tua. Dulu, Boomers juga pernah dianggap "nakal" oleh generasi sebelumnya. Sekarang, mereka hanya merasa aneh melihat cara hidup Generasi Z. Siklus ini akan terus berulang.

Saatnya Berkumpul, Bukan Menyalahkan

Alih-alih saling mengejek, lebih baik berdialog. Contohnya, di tempat kerja, Generasi Z bisa mengajari Boomers tentang teknologi. Sebaliknya, Boomers dapat berbagi wawasan tentang ketahanan, etika kerja, dan pengalaman hidup.

Menurut Simon Sinek, penulis dan motivator terkenal, "Kunci pentingnya adalah empati. Ketika kita berusaha memahami dari mana seseorang berasal, kita membangun jembatan daripada tembok. "

Kesimpulan: Perbedaan Tidak Berarti Bertentangan

Generasi Boomers dan Gen Z seperti dua sisi yang berbeda dari koin: mereka berbeda tetapi saling melengkapi. Boomers memiliki pengalaman dan daya tahan yang luar biasa. Sementara itu, Generasi Z memiliki kreativitas dan keberanian untuk bertransformasi. Jika keduanya mau belajar untuk saling mendengarkan, hasilnya bisa luar biasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun