Kemajuan teknologi informasi telah menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam proses demokrasi di lingkungan kampus. Salah satu inovasi yang mulai banyak dilirik adalah penggunaan sistem Electronic Voting atau E-Voting dalam pemilihan organisasi kemahasiswaan. Universitas Darunnajah Jakarta merupakan salah satu institusi yang telah mengkaji potensi penerapan teknologi ini dalam pemilihan Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA).
Urgensi Transformasi Digital dalam Pemilihan Kampus
Dalam era Revolusi Industri 4.0, digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Proses pemilihan konvensional yang mengandalkan kertas suara memiliki sejumlah kendala seperti potensi kecurangan, biaya operasional yang tinggi, serta efisiensi waktu yang rendah. E-Voting menjadi solusi yang menjanjikan dalam menghadirkan pemilu yang lebih transparan, efisien, dan akuntabel, sekaligus mengurangi angka partisipasi rendah (golput) akibat kendala teknis atau administratif.
E-Voting dan E-Government: Dua Sisi Mata Uang Demokrasi Modern
E-Voting tidak hanya sekadar alat, melainkan bagian dari kerangka besar e-government, yang memungkinkan pelayanan publik berjalan lebih inklusif dan efisien melalui teknologi. Sistem ini memberikan kemudahan akses, mempercepat pengolahan hasil, dan meminimalisir potensi kecurangan melalui mekanisme otentikasi serta enkripsi data pemilih.
Menurut studi dari Universitas Darunnajah, dua skema utama E-Voting dapat diterapkan: pertama, e-voting at the polling booth yang masih mengharuskan pemilih hadir di lokasi tertentu, dan kedua, online e-voting yang memungkinkan pemilihan dilakukan di mana saja selama tersedia koneksi internet. Kedua model ini memiliki keunggulan dan risiko masing-masing, terutama dalam aspek kerahasiaan dan keamanan data.
Studi Kasus: Rancang Bangun dan Manfaat E-Voting di Universitas Darunnajah
Berdasarkan pendekatan studi kualitatif dengan metode studi kasus dan tinjauan pustaka, sistem e-voting di Universitas Darunnajah dirancang menggunakan Object-Oriented Analysis (OOA). Proses ini mencakup identifikasi aktor (mahasiswa sebagai pemilih dan admin sistem), penyusunan diagram aktivitas, hingga tampilan antarmuka sistem.
Hasil kajian menunjukkan bahwa implementasi e-voting dapat:
1. Meningkatkan partisipasi pemilih melalui sistem yang terintegrasi dan terverifikasi.
2. Menghilangkan potensi surat suara tidak sah.
3. Menghemat anggaran operasional.
4. Mengurangi beban SDM dalam pemungutan dan penghitungan suara.
5. Menyediakan hasil yang cepat dan akurat secara real-time.