Adapula teori ekologi perkotaan yang berhubungan dengan desa, yaitu teori desa yang diperbaharui atau “new village theory”. Teori ini menyatakan bahwa lingkungan fisik dan sosial di dalam desa memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan atau kegagalan pembangunan desa. Faktor – faktor seperti aksesibilitas, infastruktur, sumber daya alam, dan kualitas lingkungan hidup akan mempengaruhi kondisi dan perkembangan desa.
Teori desa dapat mencakup berbagai perspektif dan pendekatan, dan merupakan subjek yang luas.
Sederhananya desa mencakup pada konsep desa yang memiliki struktur sosial dan ekonomi yang sederhana, serta aktivitas yang didominasi oleh sektor pertanian. Desa sederhana umumnya memiliki jumlah penduduk yang relatif kecil, dengan mayoritas penduduk yang me nggantungkan hidupnya dari pertanian sebagai mata pencaharian utama. Dalam desa sederhana, kehidupan sehari – hari penduduk biasanya terkait erat dengan alam dan musim. Kegistsn pertanian seperti bertani, peternakan, dan perikanan menjadi aktivitas utama desa ini. penduduk desa sederhana biasanya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup luas dalam praktik – praktik pertanian tradisional.
Selain pertanian, masyarakat desa sederhana juga memiliki ketergantungan pada komunitas lokal untuk kebutuhan dasar seperti pangan, air bersih, dan pelayanan kesehatan. Desa sederhana umumnyamemiliki struktur pemerintahan yang sederhana, dengan kepala desa atau sistem kepemimpinan yang serupa memimpin atau memerintah desa
Dampak urbanisasi
Semakin tingginya urbanisasi akan menyebabkan arus urbanisasi tidak dapat terkendali ini akan berpengaruh terhada kota yang menjadi daerah tujuannya dan juga desa yang menjadi daerah asalnya. Pengaruh yang dimaksud adalah pembangunan desa dan kota yang semakin terhambat. Selain itu, urbanisasi dapat menghisap fasilitas perkotaan diluar kemampuan pengendalian pemerintah kota, biasanya hal ini terjadi karena jumlah masyarakat urbanisasi yang terus meningkat dan akan menggunakan fasilitas perkotaan yang sebenarnya telah disediakan pemerintah kota sesuai dengan masyarakat kota. Namun karena adanya urbanisasi menyebabkan fasilitas yang disediakan pemerintah kota tidak cukup, karena jumlah penduduk kota kian meningkat dan bahkan hampir tidak bisa terkendali lagi jumlahnya. Hal ini akan menyebabkan perkembangan jumlah masyarakat perkotaan yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan ekonomi negara. Yang dimana jumlah masyarakat kota kian terus meningkat untuk setiap tahunnya, namun akan berbanding terbalih dengan kemajuan perekonomian. Sementara pada saat yang bersamaan jumlah penduduk di pedesaan akan semakin berkurang, sehingga berakibat pada terhambatnya pembangunan pedesaan. hal ini, menjadi perhatian yang penting bagi pemerintah. Menurut Keban, urbanisasi yang tidak dapat dikendali akan menimbulkan berbagai akibat negatif yaitu munculnya gejala kemiskinan di perkotaan, ketimpangan income perkapita, pengangguran, kriminalitas, polusi udara dan suara, pertumbuhan daerah kumuh, dan sebagainya. namun, selain pengaruh negatif sebenarnya urbanisasi ini juga memberikan pengaruh yang positif dalam hal memberikan keuntungan bagi kota dan desa.
Dampak Urbanisasi bagi Kota
Arus urbanisasi yang besar menimbulkan dampak negatif bagi kota sebagai daerah yang dituju olehpendatang. Beberapa contohnya antara lain;
Akibat dari urbanisasi yang dilakukan, Sebagian masyarakat memiliki untuk hidup di bawah tingkat standar kelayakan. Sebagiannya lagi memiliki penghasilan yang sangat rendah, sehingga mereka harus bertahan hidup di daerah kumuh hingga pemukiman liar. Yang dimana hal ini, tidaklah sejalan dengan tujuan utama mereka melakukan urbanisasi.
Golongan masyarakat miskin akan semakin bertambah banyak. Penyebab utamanya adalah tingkat upah atau penghasilan yang mereka peroleh tidak bisa selalu untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. Sedikitnya uang yang dihasilkan juga tidak memungkinkan mereka untuk me nyisikannya untuk menabung. Bagaimana tidak, untuk makan dan keperluanlainnya upah yang diperoleh saja masih belum cukup, ditambah lagi jika harus menabung.
Semakin banyak masyarakat yang berada dikota, akan menyebahkan kenaikan harga pada sebagaian besar barang, bahkan termasuh harga tanah. Urbanisasi ini juga berpengaruh pada kenaikan harga tana. Harga tana didaerah perkotaan sangat berbanding terbalik dengan di desa. Tanah di kota dijual dengan harga yang tinggi. Sehingga untuk masyarakat biasa yang notabene berpenghasilan rendajh tidak memungkinkan untuk bisa membeli tanah tersebut. Faktor lain yang men yebabkan harga tana di kota sangat mahal adalah karena Lahan untuk perumahan yang semakin sempit di perkotaan, Hal ini menimbulkan masyarakat perkotaan semakin sulit untuk mengakses perumahan.