Mohon tunggu...
Fila Rachmad
Fila Rachmad Mohon Tunggu... Seorang mahasiswa yang menekuni kepenulisan

Menulis menjadi salah satu hobby dalam waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prodi Gizi FIKK UNESA Gelar Pengabdian Masyarakat di SMKN 4 Madiun: Deteksi Dini Risiko Terjadinya Sarkopenia Pada Guru dan Karyawan

11 Agustus 2025   17:57 Diperbarui: 11 Agustus 2025   17:57 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MADIUN -- Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk "Deteksi Dini Risiko Terjadinya Sarkopenia pada Guru dan Karyawan". Acara ini berlangsung di SMKN 4 Madiun pada Senin (4/8), dan dihadiri sekitar 40 guru serta karyawan sekolah.

Acara dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala SMKN 4 Madiun, Puguh Prastomo, M.Pd., yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menyambut baik kerja sama antara SMKN 4 Madiun dan Prodi Gizi UNESA, khususnya dalam upaya meningkatkan kesadaran kesehatan bagi tenaga pendidik dan kependidikan.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta terkait sarkopenia. Setelah itu, peserta mengikuti pengukuran kekuatan massa otot menggunakan handgrip dynamometer untuk melihat kondisi awal kekuatan otot mereka.

Pemaparan Materi oleh Tim Dosen Gizi UNESA (Sumber: Dokumentasi Kegiatan)
Pemaparan Materi oleh Tim Dosen Gizi UNESA (Sumber: Dokumentasi Kegiatan)

Materi utama disampaikan oleh tim dosen Prodi Gizi UNESA dengan penjabaran yang menyeluruh. Sesi ini diawali dengan pengenalan definisi sarkopenia, yaitu kondisi penurunan massa otot, kekuatan otot, dan fungsi fisik secara progresif yang umumnya terjadi seiring bertambahnya usia, namun dapat pula dialami pada usia yang lebih muda akibat gaya hidup tidak sehat atau penyakit tertentu.

Selanjutnya, dijelaskan faktor risiko yang memengaruhi terjadinya sarkopenia, antara lain penuaan, kurang aktivitas fisik, asupan protein yang tidak memadai, penyakit kronis, gangguan hormon, hingga kebiasaan merokok. Tim dosen menekankan bahwa faktor-faktor ini seringkali bersifat kumulatif, sehingga pencegahan harus dilakukan sedini mungkin.

Peserta juga mendapat penjelasan mengenai dampak sarkopenia, mulai dari menurunnya kekuatan otot meningkatnya risiko jatuh dan cedera, menurunnya kemandirian dalam aktivitas sehari-hari, hingga berkurangnya kualitas hidup secara keseluruhan. Bahkan, sarkopenia yang tidak terdeteksi sejak awal dapat meningkatkan risiko kematian pada lansia.

Sesi Tanya Jawab bersama Guru dan Karyawan SMKN 4 Madiun (Sumber: Dokumentasi Kegiatan)
Sesi Tanya Jawab bersama Guru dan Karyawan SMKN 4 Madiun (Sumber: Dokumentasi Kegiatan)

Bagian terakhir membahas metode skrining risiko yang dapat dilakukan secara praktis, seperti pengukuran kekuatan genggaman tangan menggunakan handgrip dynamometer, penilaian massa otot, serta tes duduk berdiri. Tim dosen juga memberikan panduan interpretasi hasil, sehingga peserta mampu memahami kondisi fisik mereka sendiri dan dapat mengambil langkah perbaikan jika ditemukan tanda-tanda awal sarkopenia.

Pemaparan ini disertai dengan gambar ilustrasi dan tips pencegahan yang aplikatif, seperti menjaga pola makan bergizi seimbang, rutin melakukan latihan fisik terutama latihan kekuatan otot, menjaga berat badan ideal, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Dengan cara ini, diharapkan penurunan massa dan kekuatan otot dapat dicegah atau diperlambat sejak dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun