Mohon tunggu...
Fila Rachmad
Fila Rachmad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang mahasiswa yang menekuni kepenulisan

Menulis menjadi salah satu hobby dalam waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lebih Dekat dengan Vanuatu, Negara Kecil yang Singgung Indonesia di Sidang PBB

30 September 2021   20:11 Diperbarui: 30 September 2021   20:17 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vanuatu. Sumber: AirVanuatu

Masih ingatkah kalian dengan Vanuatu? Negara kecil yang kembali menyinggung Indonesia di PBB berulang kali. Sidang PBB selalu menjadi ajang mereka menyinggung Indonesia terus menerus. Intervensi dari negara kecil ini nanti akan menimbulkan intervensi dari negara yang lebih besar yang menganggap Indonesa tidak bisa menyelesaikan masalah HAM nya sendiri.

Vanuatu, negara kecil Pasifik, lagi dan lagi menyinggung Indonesia di Sidang Umum PBB. Negara tersebut telah menyatakan pelanggaran hak asasi manusia terhadap masyarakat adat Papua Barat, tetapi mengabaikan gerakan separatis yang terjadi di sana.

 Vanuatu Perdana Menteri (PM) Bob Loughman berbicara kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa pada sesi ke-76 Majelis Umum PBB (UNGA) tentang kurangnya kemajuan dalam hak asasi manusia di Papua Barat.

"Sampai saat ini hanya ada sedikit kemajuan di bidang ini," kata Loughman.

"Saya berharap masyarakat internasional, melalui proses yang dipimpin PBB, memperhatikan masalah ini dengan serius dan menanganinya dengan adil."

Pernyataan Loughman ini langsung dijawab dengan tegas oleh Sindy Nur Fitri, Diplomat muda Indonesia yang membalas dengan menanyakan pemahaman Vanuatu tentang HAM

"Vanuatu mencoba mengesankan dunia dengan apa yang disebut kepeduliannya terhadap masalah HAM," kata Sindy

"Kenyataannya, versi HAM mereka dipelintir dan tidak disebutkan tindakan teror yang tidak manusiawi dan keji yang dilakukan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata," ujarnya.

"Vanuatu sengaja menutup mata ketika kelompok kriminal separatis bersenjata ini membunuh perawat, petugas kesehatan, guru, pekerja bangunan, dan aparat penegak hukum," tegasnya.

Hal ini bukan pertama kali Vanuatu membuat marah pemerintah Indonesia. Pada 2019, negara itu menyelundupkan separatis Papua Barat Benny Wenda ke Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (KTHAM) di Jenewa, di mana ia menyerukan referendum kemerdekaan.

Vanuatu di masa lalu telah berbicara mendukung kemerdekaan Papua Barat di forum PBB, meskipun agenda pertemuan tidak membahas masalah tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun