Mohon tunggu...
Firdaus Laili
Firdaus Laili Mohon Tunggu... wiraswasta -

fila174.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menuju SMA Muhi Jogja

8 April 2015   10:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:23 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bagai bumi dan langit. Yang satu ada di tengah-tengah gelapnya hutan Kalimantan. Satunya lagi ada di tengah-tengah hangatnya kota Jogja. Yang satu hanya punya siswa sepuluh, satunya lagi punya seribu siswa. Yang satu bahkan ruang kelas masih pinjam sekolah lain, satunya lagi sudah punya gedung megah nan mewah. Yang satu bahkan listrik pun tak tersedia, satunya lagi sudah punya laboratorium canggih berteknologi tinggi. Yang satu masih kekurangan guru, satunya lagi bahkan punya guru yang langsung didatangkan dari negeri Paman Sam. Yang satu hanya punya beberapa buku yang dipunguti di gudang dinas setempat, satunya lagi bahkan punya buku-buku yang dibeli langsung dari Cambridge. Yang satu adalah SMA Negeri 12 Malinau, satunya lagi adalah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

Perbandingan dua sekolah menengah atas di atas hanyalah contoh kecil terjadinya kesenjangan yang sangat jomplang di dunia pendidikan Indonesia. Bagi peserta PPG-SM3T khususnya, tentu sudah menyaksikan sendiri betapa timpangnya kondisi sekolah di Jawa dan di daerah 3T. SMA Negeri 12 Malinau adalah sekolah dimana saya bertugas sebagai guru SM3T satu tahun yang lalu. Sekolah ini berada di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara. Sedangkan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta adalah sekolah dimana saya akan praktik mengajar sebagai bagian dari program PPG yang diselenggarakan oleh UNY.

Selama dua hari kemarin, saya berkunjung ke SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) dalam rangka observasi lapangan. Hal pertama yang membuat saya terkesan adalah saat mendapati semua guru dan karyawan di sekolah ini membaca salah satu surat Al Qur’an (Al Mulk)secarabersama-sama sebelum mereka memulai aktivitas pada hari itu. Tidak hanya guru dan karyawan, semua siswa juga mengaji bersama sebelum memulai aktivitas belajar. Saat masuk waktu Dhuhur, semua guru dan siswa menghentikan segala aktivitas dan berbondong-bondong menuju ke masjid sekolah untuk melaksanakan shalat Dhuhur berjamaah.

Di SMA Muhi Jogja, ada banyak pilihan extrakurikuler yang bisa diikuti oleh siswa. Salah satunya adalah Hizbul Wathon yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi pada diri siswa sekaligus sebagai wadah bagi mereka untuk belajar berorganisasi. Satu program menarik yang ada di SMA Muhi ini adalah program English Teaching Assistence (ETA) dari AMINEF (The American Indonesian Exchange Foundation). Tahun ini adalah tahun kedua SMA Muhi Jogja menerima program ETA tersebut. Untuk tahun kedua ini, ada seorang warga Amerika Serikat bernama Benjamin (22 tahun) yang membantu proses pengajaran Bahasa Inggris di SMA ini selama kurang lebih 8 bulan. Di Jogja sendiri, ada 3 SMA yang menerima program ETA. Selain SMA Muhi Jogja, ada SMA Negeri 1 Yogyakarta dan SMA Negeri 3 Yogyakarta.

Dua hari melakukan observasi di SMA Muhi Jogja telah memberi saya sedikit gambaran tentang kondisi sekolah di kota dengan fasilitas yang hampir semuanya ada dan proses pembelajaran yang sudah modern. Satu hal yang sangat berbeda jauh dengan apa yang saya temui di daerah 3T. Mirisnya, dengan ketimpangan yang sangat mencolok itu, pemerintah tetap saja memaksakan evaluasi pendidikan yang disamaratakan. Tak peduli seperti apa kondisi sekolahnya, bagaimana para siswanya dan proses belajar mereka, semua sekolah tetap diwajibkan untuk menyelenggarakan Ujian Nasional. Sungguh tak adil! (fila174)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun