Pendidikan abad ke-21 menuntut guru untuk tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan kompetensi sosial dan emosional Peserta Didik. Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) adalah kunci untuk mencapai tujuan pendidikan di Indonesia.
Sebagai calon guru profesional, saya menyadari bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan teknis, tetapi juga tentang membentuk karakter dan mengembangkan potensi Peserta Didik secara holistik. Mata Kuliah Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) telah membuka wawasan saya tentang pentingnya aspek sosial dan emosional dalam pembelajaran. Artikel ini akan membahas bagaimana PSE berkolaborasi dengan mata kuliah lain untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada Peserta Didik.
Sinergi PSE dengan Mata Kuliah Lain dalam Pembelajaran yang Berpihak pada Peserta Didik
- Filosofi Pendidikan Indonesia: Mata kuliah ini memberikan landasan filosofis yang kuat tentang pendidikan yang humanis dan memerdekakan. Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya menghormati kodrat alam dan kodrat zaman Peserta Didik. PSE sejalan dengan filosofi ini, karena mengakui bahwa setiap Peserta Didik memiliki keunikan dan kebutuhan yang berbeda. Dengan mengembangkan kompetensi sosial dan emosional Peserta Didik, kita membantu mereka menjadi individu yang merdeka dan berdaya.
- Pemahaman Peserta Didik & Pembelajarannya:Â Mata kuliah ini membekali kita dengan pengetahuan tentang bagaimana Peserta Didik belajar dan berkembang. PSE melengkapi pengetahuan ini dengan memberikan pemahaman tentang bagaimana emosi dan interaksi sosial memengaruhi proses pembelajaran. Dengan memahami hal ini, guru dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya efektif secara kognitif, tetapi juga memperkuat aspek sosial dan emosional Peserta Didik.
- Etika dan Profesionalisme Guru: Mata kuliah ini menekankan pentingnya etika dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai guru. Guru yang memiliki kompetensi sosial dan emosional yang baik akan mampu membangun hubungan yang positif dengan Peserta Didik, menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, serta menjadi teladan bagi Peserta Didik dalam mengembangkan karakter yang baik.
Sintesis Materi dan Kaitannya dengan Kompetensi Sosial Emosional CASEL
Berikut adalah bagan mind mapping yang menggambarkan kaitan antara materi dalam Mata Kuliah PSE, mata kuliah lain, dan kaitannya dengan Kompetensi Sosial Emosional berdasarkan Kerangka CASEL:
PSE bukan hanya sekadar tambahan dalam kurikulum, tetapi harus terintegrasi dalam setiap aspek pembelajaran. Integrasi ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:
- Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman:Â Guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang positif, di mana Peserta Didik merasa diterima, dihargai, dan aman untuk mengekspresikan diri.
- Mengintegrasikan PSE dalam pembelajaran: Guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang melibatkan pengembangan kompetensi sosial dan emosional, seperti kerja kelompok, diskusi, atau simulasi peran.
- Memberikan teladan:Â Guru harus menjadi contoh bagi Peserta Didik dalam mengembangkan kompetensi sosial dan emosional. Guru harus mampu mengelola emosi diri sendiri, membangun hubungan yang positif dengan Peserta Didik, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.
Dengan mengintegrasikan PSE dalam pembelajaran, kita tidak hanya membantu Peserta Didik meraih prestasi akademik, tetapi juga membantu mereka menjadi individu yang berkarakter, memiliki keterampilan sosial yang baik, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan percaya diri.
Saya berkomitmen untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat menjadi guru yang profesional dan mampu menginspirasi Peserta Didik untuk meraih potensi terbaik mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI