Budaya literasi membaca

Menghidupkan Budaya Literasi Membaca: Langkah Inovatif Mahasiswa KKN di Desa Untemungkur 1

Di Desa Untemungkur 1, sekelompok mahasiswa KKN dari universitas terkenal melakukan program membaca dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca anak- anak sekolah dasar di sana . Kegiatan ini bukan sekedar rutinitas biasa , namun juga merupakan bentuk pengabdian yang dikemas dengan cara yang kreatif dan inovatif dalam ruang kelas yang sederhana, yang menjadi saksi semangat edukasi .

Mahasiswa KKN melakukan perkenalan diri sebelum kegiatan dimulai

Sebuah perkenalan yang pertama

Para mahasiswa KKN yang mengenakan rompi khusus dan Bet nama sangat bersemangat dalam membimbing siswa dengan berbagai kegiatan literasi. Mereka membaca bersama, berdiskusi cerita, bermain permainan kata , dan bernyanyi sambil membaca. Dengan cara yang menyenangkan dan interaktif , siswa didorong untuk lebih percaya diri dalam membaca di depan teman-teman mereka dan mengekspresikan pemahaman mereka tentang membaca.

Para siswa-siswi mulai melakukan bercerita tentang buku yang telah dibaca nya dengan antusias sekali

Pada awalnya , tim KKN memeriksa kemampuan membaca siswa, mulai dari mengenal huruf, membaca kata, hingga memahami kalimat sederhana. Melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, siswa dapat memahami kondisi literasi di desa tersebut , yang membantu mereka merancang program yang sesuai . Dukungan dari guru dan pihak sekolah sangat penting, terlihat dari diskusi hangat yang terjadi di ruang guru yang memenuhi dokumen akademik dan penghargaan.

Para mahasiswa KKN saling bekerjasama dalam membantu kegiatan literasi membaca sehingga membantu dalam mendapatkan hasil yang bagus

Penguatan budaya membaca diharapkan tidak hanya membuat siswa lebih pintar di sekolah , tetapi juga membentuk kebiasaan membaca yang baik di rumah dan masyarakat.

Kerangka Penilaian dan Penelitian

Indikator Penilaian Kegiatan Literasi Membaca