Mohon tunggu...
Fikri Misbahul Firdaus
Fikri Misbahul Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alhamdulillah

Airdrop Hunter

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Di Lahan Sempit, Mahasiswa KKN MIT DR XI Manfaatkan Paralon Bekas Sebagai Media Alternatif Penyubur Tanah

9 Februari 2021   11:30 Diperbarui: 22 Februari 2021   11:36 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN MIT DR Manfaatkan Paralon Bekas Sebagai Media Alternatif Penyubur Tanah

Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram Dari Rumah (MIT DR) Ke-11 UIN Walisongo Semarang, Annisa Rizki Ramadhani dari kelompok 41, memanfaatkan paralon bekas sebagai media alternatif penyubur tanah. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja individu yang dibuat oleh Annisa.

Dikarenakan terbatasnya lahan di perumahan yang sudah padat penduduk, maka mahasiswi Program Studi Gizi ini berinisiatif untuk membuat media alternatif penyubur tanah  menggunakan paralon bekas yang biasa disebut sebagai Biopori. Tujuan pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB) ini antara lain untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan sempit yang ada di pekarangan rumah warga serta salah satu bentuk upaya untuk mengurangi sampah plastik yang berasal dari paralon bekas.

"Fungsi Biopori itu banyak, bisa untuk resapan air, penyubur tanah, dan bisa juga untuk pengolah sampah rumah tangga maupun sampah organik seperti sisa makanan dan tumbuh-tumbuhan yang akan diuraikan oleh makhluk hidup yang ada didalam tanah. Kemudian nanti hasilnya dapat dipanen sebagai pupuk kompos," ujar Annisa, selaku penyelenggara.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (09/02/2021) bertempat di Perumahan Mijen Permai RT04/RW07, Kelurahan Mijen, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WITA hingga pukul 10.00 WITA. Sebelum dimulai, Annisa menjelaskan terlebih dahulu mengenai manfaat dan cara pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB).

Selain paralon bekas dengan diameter sekitar 10 cm, peralatan yang dibutuhkan untuk membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah linggis, solder, dan penutup paralon. Linggis digunakan untuk menggali tanah sedalam kurang lebih 50 cm, sedangkan solder digunakan untuk melubangi paralon agar makhluk hidup dapat masuk dan menguraikan sampah organik yang ada di dalam paralon. Biopori juga memerlukan penutup paralon yang sudah dilubangi dengan tujuan agar sampah tetap terkena air hujan serta mencegah hewan pengerat agar tidak masuk ke lubang dan mengeluarkan isi biopori.

"Kegiatannya bagus. Ternyata paralon bekas juga bisa memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita. Peralatan dan lahan yang dibutuhkan juga tidak banyak. Jadi, sangat efektif dan efisien untuk diterapkan di perumahan yang padat penduduk seperti di sini," ungkap Sartono, salah satu warga yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB).

Walaupun dilaksanakan dari rumah masing-masing, KKN MIT DR XI ini tidak menyurutkan semangat Annisa untuk berkontribusi dan mengabdi kepada masyarakat disekitarnya.

"Saya harap kegiatan ini dapat mengajak warga untuk lebih mencintai lingkungan dengan memaksimalkan penggunaan lahan sempit di pekarangan rumah. Karena apa yang kita lakukan saat ini, akan berdampak bagi lingkungan dimasa depan," ungkap Annisa.

Penulis : Annisa Rizki Ramadhani Mahasiswi Gizi UIN Walisongo Semarang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun