Mohon tunggu...
Ahmed Fikreatif
Ahmed Fikreatif Mohon Tunggu... -

Muslim | SMALSA 2003 | ANTI-JIL | Author | Blogger | FH UNS 2004 | Fotografer Jalanan | Legal Officer | Kata Adalah Senjata !!! http://ahmedfikreatif.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perlukah Ada Musholla di Gerbong Kereta?

3 Februari 2015   19:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:53 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Penumpang Kereta Tengah Shalat di Bordes

[caption id="attachment_4816" align="aligncenter" width="281" caption="Seorang Penumpang Kereta Tengah Shalat di Bordes"][/caption] Akhir-akhir ini kereta api di Indonesia kerap menjadi sorotan karena prestasi. Mulai dari penataan stasiun sampai penataan gerbong kereta dan penumpang. Namun sepertinya masih ada yang perlu ditambahi. Kalau ditanya bukankah kereta api saat ini sudah jauh lebih nyaman dibanding 5 tahun atau lebih lalu, maka saya akan jawab iya. Ya sekarang memang kereta sudah lebih nyaman. Namun demikian, nyaman tentunya belum cukup. Perlu ada peningkatan lebih lagi dari sekedar 'nyaman'. Peningkatan seperti apa? Misalnya seperti memberikan fasilitas ruang atau gerbong untuk shalat (musholla), ruang ibu menyusui, atau gerbong tidur. Ahad, 12 Januari 2015 lalu, saya melihat di bordes gerbong kereta, sejumlah penumpang menunaikan shalat secara bergantian saat datang waktu Maghrib. Satu per satu, sejumlah penumpang shalat secara bergantian di atas karpet yang digelar sebagai alas shalat (sujud). Pemandangan para penumpang menunaikan shalat dengan menggelar karpet atau sajadah sebenarnya sudah bukan pemandangan asing. Setiap saya naik kereta yang melewati waktu shalat, biasanya ada beberapa penumpang yang shalat. Ada yang duduk di kursi penumpang, ada yang berdiri seperti shalat biasa di lorong gerbong, ada yang berdiri di bordes. Jadi, melihat banyaknya para penumpang yang menunaikan shalat di kereta, sepertinya PT. KAI perlu membuat ruang atau gerbong khusus untuk musholla. Selain itu juga perlu membuat tempat wudhu khusus yang jauh dari tempat najis. Sekarang ini, para penumpang kalau wudhu di toilet. Sementara toilet kereta sebagaimana diketahui merupakan tempat buang air kecil dan besar, yang najis. So, gimana menurutmu sob? Perlukah Ada Musholla di Gerbong Kereta? (Foto diambil pada Ahad, 12 Januari 2015 di kereta Brantas dari Solo Jebres Pasar Senen)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun