Jambore Anak Indonesia Sarawak (JAIM ZORA) kembali digelar untuk keempat kalinya di ladang Wilmar Saremas, Sarawak. Acara yang berlangsung dengan penuh semangat ini diikuti oleh 471 siswa dan 102 guru dari lebih dari 40 Community Learning Centre (CLC) yang tersebar di berbagai wilayah Sarawak, seperti Simunjan, Samarahan, dan Miri. Mengusung tema “Melangkah Bersama, Belajar, Bergembira, dan Berkarya dalam Semangat Kebhinekaan”, JAIM ZORA menjadi wadah bagi anak-anak Indonesia di Malaysia untuk mempererat persaudaraan, menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air, serta mengasah keterampilan melalui kegiatan kepramukaan.
Perayaan Kebersamaan di JAIM ZORA 2024
Acara ini dirancang untuk memperingati Hari Pramuka ke-63 sekaligus menyemarakkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79. Pembukaan resmi dilakukan pada 14 Agustus 2024 oleh Konsul Jenderal RI Kuching, Yanda Raden Sigit Witjaksono, dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk tim sukarelawan Yayasan Matahati Care Center. Bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Sarawak, JAIM ZORA adalah momen yang sangat dinanti karena mereka dapat bertemu dan berinteraksi dengan teman-teman sebangsa yang sebelumnya belum pernah mereka jumpai.
Kegiatan Seru dan Edukatif
JAIM ZORA ke-4 menghadirkan berbagai kegiatan menarik yang menggabungkan aspek fisik, mental, dan sosial. Pada hari pertama, peserta disambut dengan parade kembang api dan pasar malam, menciptakan suasana meriah dan penuh kebersamaan.
Hari kedua menjadi ajang unjuk kreativitas dengan berbagai atraksi pembukaan, seperti Polisi Cilik dari CLC Saremas, Semaphore dari CLC Ladang Tiga, Angklung dari CLC Ladong, dan Tari Reog dari CLC Sachiew. Kegiatan kepramukaan seperti semaphore, pioneering, dan pertolongan pertama menjadi agenda utama yang melatih keterampilan praktis anak-anak dalam kerja sama dan pemecahan masalah. Selain itu, lomba-lomba tradisional seperti tarik tambang, panjat pohon pisang, dan balap karung memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus mempererat hubungan sosial antar peserta. Malam harinya, acara api unggun menjadi puncak kegiatan, di mana peserta menampilkan berbagai kesenian tradisional, seperti tari, drama budaya, dan musikalisasi puisi yang mengangkat kekayaan budaya Indonesia.
Puncak Perayaan dan Penutupan
Hari ketiga menjadi momen istimewa karena bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79. Anak-anak berkumpul untuk mengikuti upacara peringatan 17 Agustus, yang sekaligus menjadi penutupan JAIM ZORA ke-4. Acara dilanjutkan dengan pembagian penghargaan bagi regu terbaik, regu terbersih, regu yel-yel terbaik, penampilan seni terbaik, peserta paling bersahabat, hingga peserta terdisiplin. Setelah sesi perpisahan dan foto bersama, para peserta pulang dengan penuh kenangan manis dan semangat baru.
JAIM ZORA ke-4 bukan sekadar kegiatan perkemahan biasa. Lebih dari itu, acara ini menjadi wadah bagi anak-anak PMI di Sarawak untuk memperkuat karakter, menjalin persaudaraan, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air. Dengan kebersamaan dan semangat kebhinekaan, mereka siap menghadapi masa depan dengan penuh percaya diri dan optimisme.