Mohon tunggu...
Fikran Nurhakim
Fikran Nurhakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Aku bukan anak raja bukan pula anak seorang ulama yang hanyaku bisa cuma berkarya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Review Buku Berani Tidak Disukai

6 Juni 2022   16:02 Diperbarui: 6 Juni 2022   16:13 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jika kita terus menerus memilih tinggal dengan kubangan, iang-iangan atau pikiran-pikiran masa lalu, maka kita akan terikat dengan yang namanya masa lalu dan kita tidak akan pernah bisa menemukan yang namanya sebuah kebahagiaan di masa sekarang dan masa yang akan datang.

Hidup kita akan terasa sulit. Kalau misalkan masa lalu menentukan segalanya kalau tidak bisa diubah, maka kita yang hidup hari ini tidak bisa lagi mengambil langkah-langkah maju yang efektif dalam hidup kita saat ini 

Dan yang akan terjadi adalah, kita akan berakhir dengan pesimisme yang hilang harapan pada dunia dan akan menyerah dengan kehidupan ini.

“Hidup Anda bukanlah sesuatu yang diberikan oleh orang lain, tapi sesuatu yang Anda pilih sendiri.”

Ichiro Kisimi

2. BAGAIMANA MEMULAI KEBAHAGIAAN?

Kita tidak akan pernah merasa benar-benar bahagia jika kita masih mengagumi orang lain tapi sebenarnya mengagumi orang lain boleh juga tetapi jangan sampai kita ingin menjadi seperti dia yang kita kagumi. Itu artinya, kita saat ini tidak bahagia dengan diri kita sendiri dan menganggap akan merasa lebih bahagia kalau menjadi seperti dia yang kita kagumi

Saat ini bahkan sampai kapanpun, kita tidak akan bisa merasa benar-benar bahagia karena kita belum belajar mencintai diri kita sendiri.

Kita harus bisa terlahir sebagai pribadi yang berbeda menjadi diri sendiri apapun nanti status kita, kita harus bangga dengan diri sendiri inti nya be the best your self. kalau kita Berharap menjadi seperti orang lain dan membuang diri sendiri itu sudah sangat patal sekali

Memang, diluar sana akan sulit menemukan seseorang yang dengan bangga membusungkan dada dan berkata,” Ya, aku suka diriku sendiri.” Tetapi minimal, kita tidak merasa ingin menjadi orang lain, dan kita menerima diri kita apa adanya itu sudah cukup.

Mungkin Beberapa orang dari kita dilahirkan dengan kondisi makmur dengan kondisi orangtua yang baik dengan perekonomian yang cukup dan mungkin beberapa orang dari kita terlahir sebagai orang yang miskin dengan orangtua yang kurang baik. Kesenjangan seperti ini adalah realitas, nah begitulah kehidupan didunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun