Mohon tunggu...
ikram embisa
ikram embisa Mohon Tunggu... Guru - guru

saya seorang guru, mangajar di man 1 sula.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Online Tidak Jalan di Sula

30 Agustus 2020   15:23 Diperbarui: 30 Agustus 2020   15:33 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Satu semester kedepan selama pendemi siswa di Sula tidak bisa belajar  dan bisa jadi lebih dari itu, karena belum diketahui kapan berakhir wabah ini. Ada beberapa sekolah di sula guru dan siswa tidak bisa melaksanakan pembelajarn secara online. Kondisi sekarang "NEW NORMAL" pembelajaran, khususnya guru,siswa dan orang tua . Pembelajaran normal saja tidak berjalan efektif apalagi online. Mereka belum dapat menyesuikan dengan pembelajaran baru ini.

Pembelajaran online bukan sesuatu yang mudah untuk di terapakan di sula. banyak kendala yang harus di hadapi mulai dari guru belum faham pengunakan aplikasi pembelajaran tersebut dan siswa tidak memeliki hp android. dan minat siswa untuk belajar online sangat lemah sekali. ini terlihat dari pembelajaran biasa saja banyak siswa yang tidak aktif apalagi belajar tanpa ada konrol guru. Dan juga siswa yang berada di luar kota yang tidak ada jaringan internet. Pasti tidak dapat mengikuti pembelajaran online.

Sementara itu, Sekolah belum juga mampu memfasilitasi pembelajaran online. Pembelajaran online mengunakan kouta internet yang cukup besar. Sekolah harus mengangarkan untuk pembelian untuk guru dan siswa. Selama pendemi ini belum dilakukan. Dan juga Jaringan internet belum secara keseluruhan di nikmati daerah yang berada di sula. sekolah yang berada di luar kota dan Sebagian daerah mangole belum ada jaringan internet. 

Guru belum dapat menerapkan pembelajaran online . Guru -guru belum terlalu melek pembelajaran berbasis ITE. mereka jarang menggunakan untuk mempermudah pembelajaran di kelas. Kalau di kota  besar guru menyuruh siswa mencari ilmu pengetahuan di internet, Sedangkan untuk Sula masih menggunakan buku cetak. Guru-gurunya belum familiar dengan internet. Guru-guru kota pembelajaran di dalam kelas berbasis ITE, seperti slaid pada power poin untuk pembelajaran. Guru kota ini menjadi hal biasa dalam pelajaran sedangkan untuk guru di Sula ini menjadi sesuatu yang sangat mewah karena jarang di lakukan guru. guru yang tidak terbisa mengunakan ITE dalam pembelajaran, pasti menemui kesulitan saat belajar di online.

Begitu juga dengan siswa juga belum siap. Sebelum terjadi pendemi saja animo siswa untuk belajar dalam kelas sangat menurun. Mereka mempunyai daya memahami sebuah konsep sangat lemah sekali. Dan juga tingkat konsentrasi dalam menerima pelajaran sangat di bawah standar. Selain itu juga tingkat membaca untuk mencari ilmu pengetahuan melalui buku atau internet sangat minim sekali. Apabila tugas yang di berikan oleh guru hampir Sebagian besar tidak pernah dikerjakan. Pedemi di tuntut siswa belajar di rumah yang di damping oleh orang tua. Belajar tatap muka saja mereka malas untuk belajar, apalagi belajar mandiri di rumah tanpa pengwasan dari guru bidang studi.

Orang tua juga tidak siap belajar saat pendemi. Orang tua yang mendampingi anaknya selama belajar di rumah saat pendemi. Apabila orang tua yang tidak terlalu memperhatikan anaknya selama pembelajaanr normal, maka pada pendemi ini lebih parah lagi. Mereka pasti tidak dapat mendampingi anaknya belajar. Di tambah anak juga pada dasarnya malas untuk belajar berarti anaknya tersebut pasti tertinggal pelajaran.

Dengan pendemi ini menjadi evaluasi kita Bersama dalam dunia Pendidikan terutama di kabupaten kepulauan Sula. Ternyata banyak kelemahan untuk merubah system Pendidikan Sula, mulai kepala sekolah, guru , siswa dan orang tua. Kemajuan sebuah daerah terletak pada karakter masyarakatnya. Masyarakat Bersama dengan pemerintah untuk memajukan daerah. Karakter masyarakat yang baik di bentuk melalui kualitas Pendidikan di derah tersebut.

Supaya tidak terjadi lagi , kepala sekolah harus berpikir terbuka untuk menerima masukan dari guru, siswa dan orang tua demi untuk memperbaiki  pembelajaran baik di kelas maupun online. Kenapa guru-guru belum siap karena sebelumnya tidak di perbiasakan pembelajaran model tersebut. Guru tidak rangsang oleh sekolah supaya dapat meningkatkan kualitas diri terutama pengusaan ilmu pengetahuan terkait pembelajaran online. Guru jarang mengunakan pembelajaran berbasis ITE dan internet sehingga  banyak siswa yang tidak paham mengenai cara belajar online. Dan orang tua  terlalu banyak  mengeluh mendidik anaknya  untuk jadi lebih baik. Pembelajaran online membuat orang tua tahu sejauhmana kualitas pembelajaran anaknya di sekolah. Orang tua harus sadar diri dan intropeksi diri untuk meningkatkan kualitas pembelajaran anak baik normal atau new normal. Kualitas seorang siswa itu tergantung tergantung didikan dari orang tua. Orang tua harus menjadi teladan untuk anak-anaknya..

IKRAM EMBISA, PEMERHATI BUDAYA DAN PENDIDIKAN SULA

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun