Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Strategi Isuzu Menyongsong Aturan Euro 4 di Tanah Air

28 April 2021   10:00 Diperbarui: 28 April 2021   10:08 1824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isuzu Traga (kompas.com)

Waktu masih kecil saya memiliki pengalaman berkesan dan mengakar kuat di memori hingga saat ini. Pengalaman tersebut terjadi ketika pertama kalinya saya menaiki sebuah mobil diesel dengan suara mesin yang dikenal “berisik”. Anggapan tersebut justru langsung hilang saat saya berkesempatan menaikinya secara langsung.

Siapa yang tak kenal dengan brand Isuzu. Isuzu bukan hanya menjadi bagian dari keluarga Indonesia tetapi juga sebagai Real Partner Real Journey dalam memproduksi kendaraan komersial maupun kendaraan niaga.

Dengan mesin berkapasitas besar, Isuzu tetap menjadi pilihan karena konsumsi bahan bakarnya juga irit. Termasuk salah satu yang cukup tangguh di berbagai medan jalan. Apalagi Isuzu dikenal sebagai mobil komersial yang punya ground clearance tinggi sehingga cocok buat di perkotaan maupun di perdesaan.

Kini Isuzu makin fokus dengan kendaraan niaga. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini kebutuhan logistik makin meningkat sehingga ikut memengaruhi pasar kendaraan niaga yang diprediksi naik hingga 30 persen. Di sisi lain juga peningkatan sektor perkebunan dan pertambangan yang membuat permintaan kendaraan niaga ikut meningkat.

Meskipun di awal-awal pandemi penjualan kendaraan niaga sempat anjlok, namun lambat laun meningkat lagi. Kondisi pandemi membuat masyarakat lebih memilih berdiam diri di rumah sembari tetap melakukan aktivitasnya secara online. Mulai dari bekerja, sekolah, hingga belanja secara daring menjadi pilihan yang paling aman di masa pandemi.

Tak ayal beberapa perusahaan logistik kebanjiran order. Salah satu yang kini menjadi andalan dari Isuzu seperti pick up Isuzu Traga yang menjadi pilihan terbaik kendaraan kargo bagi perusahaan logistik serta perusahaan pengangkutan barang lainnya.

Konsumsi sayur masyarakat juga ikut meningkat karena kesadaran untuk hidup lebih sehat membuat konsumsi sayur dan buah jadi meningkat. Pola hidup sehat yang selama ini dijalankan oleh masyarakat di masa pandemi ternyata memiliki korelasi dengan logistik. 

Suplai barang dari perkebunan tentu saja membutuhkan kendaraan yang tangguh tetapi tetap irit sehingga ongkos transportasi menjadi lebih efisien. Salah satu pertimbangan tepat adalah dengan memilih kendaraan dengan mesin diesel yang terbukti irit, bandel, dan tangguh. 

Anggapan Mesin Diesel Sumbang Polusi

Anggapan tersebut ada benarnya, namun kini masyarakat bisa bernafas lega seiring dengan kesadaran pemerintah dalam menjaga indeks udara di kota-kota besar nan padat seperti di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, dan lainnya lewat kebijakan tentang emisi kendaraan.

Kebijakan tersebut tertuang dalam peraturan menteri LHKP P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau Standar Emisi Euro 4. Sehingga nantinya semua mesin diesel wajib memenuhi kebijakan tersebut. 

Bagaimanapun mesin diesel tetap dibutuhkan sebagai salah satu penunjang ekonomi nasional dalam logistik. Mesin diesel sudah teruji lebih irit BBM sehingga dapat menekan biaya produksi. Kebijakan tersebut sebenarnya sudah diantisipasi oleh Isuzu dengan menerapkan teknologi commonrail di beberapa produknya termasuk Isuzu Elf dan Giga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun