Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jokowi Layak Tiru Malaysia Soal Mobil Nasional

8 Februari 2015   16:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:36 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1423361771504256022

[caption id="attachment_349882" align="aligncenter" width="300" caption="Jokowi dg mobil esemka/wartabuana.com"][/caption]

Malaysia mempunyai kebanggaan tersendiri tentang mobil nasional dengan telah didirikannya Proton Holdings Berhadpada 1983, sebuah perusahaan automobile gagasanDr. Mahathir Mohamad yang pada awal produksinya menggandeng perusahaan teknologi Jepang, Mitsubishi.

Walaupun sejak tahun 2000-an penjualan proton mengalami penurunan tapi bagaimanapun proton tetap menjadi kebanggan rakyat Malaysia sebagai sebuah produk nasional sebagaimana harapan dan cita-cita pemimpin besar mereka.

Saya dapat melihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa mobil proton ada terparkir di depan hampir semua rumah rumah penduduk bahkan penduduk yang berada di kampung kecil seperti kampung dimana saat ini saya tinggal.

Apa yang layak ditiru Jokowi?

Semangat berdikari dan kebanggaan atas karya anak-anak bangsa-lah yang patut ditumbuh kembangkan oleh masyarakat Indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo, yang baru-baru ini dalam kunjungan kenegaraan ke Malaysia mengunjungi proton dalam rangka pembicaraan tentang mobil ASEAN dan pengembangan mobil nasional.

Sekali lagi ini untuk menegaskan dan menjelaskan judul tulisan ini bahwa Jokowi layak meniru Tun Dr.Mahathir Mohamad yang 32 tahun yang lalu sudah mempunyai gagasan tentang mobil nasional dengan mendirikan proton.

..........................................................................................................................

Bukankah program mobil nasional ini adalah agenda yang sudah cukup lama digagas tetapi selalu gagal. Bukankah ada banyak prototype mobil nasional karya anak-anak bangsa yang layak didukung pemerintahuntuk kembangkan.

Bagaimana dengan mobil maleo yang di gagas Prof. BJ Habibie pada tahun 1996?

Bagaimana pula dengan mobil esemka yang dulu pernah dibanggakan presiden Jokowi pada saat masih menjadi Walikota Solo?

Jika yang ditiru Presiden Jokowi adalah semangat untuk mengembangkan mobil nasional karya anak-anak bangsa maka pasca kunjungan presiden ke Proton akan terjalin lah kerjasama dengan Proton untuk mengembangkan mobil maleo atau mobil esemka atau yang lain untuk menjadi mobil nasional.

Judul berita di media massa tentunya akan berbunyi “Jokowi menggandeng Proton untuk kembangkan mobil Maleo yang pernah di gagas Habibie untuk menjadi mobil nasional” atau “Jokowi menggandeng Proton untuk kembangkan mobil esemka menjadi mobil nasional”.

Walaupun tetap saja ada pertanyaan kenapa mesti proton..?Kenapa tidak sekalian menggandeng Toyota yang sudah puluhan tahun merakit Toyota Kijang di Indonesia..?

Semoga ditandatanganinya MoU antara Proton dengan PT. Adiperkasa Citra Lestari tidak diartikan bahwa Indonesia bekerjasama dengan negara jiran untuk menjadi sales mobil .

Atau…

Mungkinkan ini sebagai pembenar atas apa yang pernah di sampaikan BJ Habibie pada 7 Maret 2012 yang lalu bahwa mobil esemka itu hanya dolanan.? (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/03/07/14315050/Habibie.Esemka.Cuma.Mobil.amp.Dolanan.amp)

Sehingga menimbulkan asumsi yang menggelikan ,

“Mobil esemka (SMK)sudah lulus dan sekarang kuliah di Malaysia mengambil jurusan proton”

…………………………

Kuala Lumpur 08/02/2015 > 09.56am.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Mobil_nasional

kompas.com

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun