Mudik dan pulang kampung dalam kedua kalimat tersebut memiliki informasi yang sama, oleh karena itu kata mudik dalam kalimat (a) masih dapat diganti dengan pulang kampung. Dengan kata lain, dua kata tersebut masih berterima.
Tetapi dalam kalimat:
(c) Arus mudik terpantau lancar.
Akan kurang berterima jika kata mudik diganti dengan:
(d) Arus pulang kampung terpantau lancar.
Dari contoh tersebut, pulang kampung tidak dapat menduduki posisi mudik pada kalimat (c) karena bentuknya yang berbeda. Kalaupun dapat, tingkat keberterimaan di masyarakat akan terasa janggal terlebih lagi dalam situasi reportase hari raya atau dalam konteks hari raya. Seperti yang diungkapkan di atas bahwa makna kata juga memperhatikan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat. Selain itu, kita ingat kembali bahwa bahasa bersifat konvensional atau memiliki keberterimaan dalam masyarakat pengguna bahasa.
Mungkin untuk lebih memperjelas bentuk makna, kita lihat dalam kata "mama" dan "ibu". Kedua kata tersebut memiliki informasi yang sama, yaitu orang tua perempuan. Namun akan menjadi berbeda maknanya ketika masuk ke dalam kalimat:
(e) Ibu gubernur memberikan sambutan.
Tidak dapat diganti dengan:
(f) Mama gubernur memberikan sambutan.
Demikianlah kiranya perbedaan antara makna dan informasi dalam sebuah kata.