Tim Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang semester genap tahun ajaran 2021/2022 menggelar talk event dengan judul "Selepas Lulus, Kuliah atau Kerja?" untuk siswa-siswi kelas X jurusan Akuntansi Keuangan Lembaga (AKL) dan kelas X ,jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) SMK Cendika Bangsa Kepanjen. Acara internal yang diselenggarakan pada 18 April 2022 ini dilaksankan untuk menjawab kegelisahan siswa-siswi untuk menentukan tujuan setelah lulus SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
Secara rinci, tujuan dan manfaat kegiatan "Talk Event: Selepas Lulus, Kuliah atau Kerja?" yang dilaksanakan oleh mahasiswa Asitensi Mengajar Universitas Negeri Malang yaitu memberi pengetahuan mengenai sisi positif maupun negatif kuliah dan kerja setelah lulus, memupuk semangat kuliah dan kerja setelah lulus, dan memberikan gambaran dunia kuliah dan kerja kepada siswa-siswi kelas X jurusan AKL dan OTKP SMK Cendika Bangsa.
Acara dibuka dengan sambutan dari ketua pelaksana. Ketua pelaksana acara talk event menyampaikan beberapa hal yang bertujuan untuk memandu dan memberi gambaran umum mengenai acara yang dilaksanakan kepada para peserta. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh salah satu guru SMK Cendika Bangsa Kepanjen. Sambutan bermakna tersebut mampu memantik semangat dan antusiasme peserta talk event untuk mengikuti acara yang dilaksanakan dengan baik. Para peserta memperhatikan sambutan dari guru dengan khidmat agar dapat mengikuti rangkaian acara hingga akhir dengan maksimal.
Dipandu oleh dua master of ceremony (MC), para peserta pun akhirnya dibawa ke kegiatan inti, yakni penyampaian materi dari para pemateri. Para pemateri merupakan tim Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang yang berasal dari program studi pendidikan akuntansi dan program studi pendidikan administrasi perkantoran. Pemateri menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan dunia kuliah dan kerja secara bergantian.
Tiga puluh menit pertama pascasambutan diisi oleh pemateri yang berfokus pada bahasan kuliah. Beberapa hal yang disampaikan oleh pemateri yaitu gambaran umum dunia perkuliahan, seperti jam perkuliahan dan sistem SKS. Pemateri juga menjelaskan jalur masuk kuliah (SNMPTN, SPAN-PTKIN, SBMPTN, dan lain sebagainya) secara umum sebagai informasi untuk para peserta. Selain itu, pemateri juga menjelaskan kelebihan dan kekurangan mengikuti perkuliahan sebagai bahan pertimbangan siswa-siswi peserta talk event tersebut.
Selain penyampaian materi, panitia pelaksana juga menyiapkan ice breaking atau game yang menarik untuk membuat peserta tetap fokus dan segar secara fisik dan pikiran. Untuk keperluan tersebut, panitia menyiapkan game tebak kepanjangan dari suatu singkatan. Permainan ini menguji pengetahuan dan tingkat konsentrasi siswa. Acara ice breaking semakin seru dengan adanya hadiah untuk para siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.
Setelah ice breaking, MC melanjutkan acara ke bagian inti selanjutnya, yakni penyampaian materi dunia kerja oleh pemateri berbeda dari yang sebelumnya. Pemateri memulai presentasinya dengan memberikan gambaran umum dunia kerja kepada peserta. Kemudian, materi yang disampaikan selanjutnya adalah skill yang dibutuhkan perusahaan. Kegiatan inti ditutup dengan penyampaian cara menemukan lowongan pekerjaan melalui berbagai sumber.
Antusiasme peserta yang tinggi dibuktikan dengan adanya pertanyaan-pertanyaan menarik dari siswa-siswi yang tengah duduk di bangku kelas X tersebut. Beragam pertanyaan tentang kuliah dan kerja disampaikan kepada pemateri secara rapi dan berurutan. Pengetahuan yang dimiliki oleh pemateri dapat menjawab pertanyaan yang diberikan, sehingga membuat penanya merasa puas karena pertanyaannya dapat terjawab dengan baik.
Setelah semua pertanyaan terjawab, MC "Talk Event: Selepas Lulus, Kuliah atau Kerja?" menarik kesimpulan atas kegiatan yang diselenggarakan di gedung G SMK Cendika Bangsa Kepanjen tersebut. MC menarik kesimpulan atas materi yang disampaikan sekaligus merangkum jawaban atas pertanyaan peserta dengan baik dan terstruktur. Hal ini memudahkan peserta untuk memahami inti kegiatan dengan baik.
Melalui kolaborasi aktif mahasiswa dengan dosen pembimbing, guru pamong, dan pihak sekolah, acara informatif tersebut berhasil terselenggara dengan maksimal. Hal ini dibuktikan dengan adanya interaksi positif antara siswa-siswi peserta talk event dengan pemateri dan panitia pelaksana. Peserta aktif bertanya, mengikuti kegiatan ice breaking dengan antusias, dan menyampaikan saran dengan santun dan terstruktur.
