Funiculi Funicula: Kisah-kisah yang Baru Terungkap merupakan novel karya Toshikazu Kawaguchi, penulis asal Jepang kelahiran Osaka, 3 April 1971. Novelnya kemudian diterjemahkan oleh Asri Pratiwi Wulandari ke bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Gramedia. Novel ini merupakan lanjutan dari bagian pertamanya dengan judul Funiculi Funicula: Before The Coffee Gets Cold tentang sebuah kafe yang dapat membawa pengunjung menjelajah waktu.
Visual pada cover Funiculi Funicula: Kisah-kisah yang Baru Terungkap menampilkan sebuah gang khas Jepang dengan kafe di pojok gang. Seorang remaja tengah mengendarai sepeda di gang tersebut. Selain itu, warna pada cover novel ini didominasi warna cerah seperti orange, kuning, dengan sedikit sentuhan warna hijau.Â
Pada halaman awal, tersaji 'diagram karakter' sebagai penjelasan setiap tokoh dalam cerita. Bagian ini akan menjelaskan secara rinci tiap tokoh dan hubungannya dengan tokoh lain. Novel ini dibagi ke dalam 4 bagian, yaitu Sahabat, Ibu dan Putra, Kekasih, serta Suami-Istri. Meski terbilang singkat, Toshikazu Kawaguchi mengemas ceritanya dengan baik tanpa meninggalkan satu bagian pun.
Kafe yang dimaksud dalam novel ini adalah sebuah kafe yang dapat membawa pengunjungnya ke masa lalu melalui serangkaian peraturan yang harus ditaati. Pertama, orang yang bisa ditemui di masa lalu hanyalah orang yang pernah datang ke kafe tersebut. Kedua, apapun yang terjadi ketika kembali ke masa lalu, tidak akan mengubah keadaan masa kini. Ketiga, seseorang yang hendak kembali ke masa lalu harus menduduki sebuah kursi milik seorang hantu. Hantu tersebut akan ke toilet sekali sehari. Itu artinya hanya bisa kembali ke masa lalu sekali dalam sehari. Keempat, ketika berada di masa lalu, seseorang tak boleh meninggalkan kursi. Kelima: Hanya bisa kembali ke masa lalu mulai kopi dituangkan hingga kopi sebelum mendingin.
Banyak pesan moral yang dapat diambil dari novel ini, terutama menghargai kehadiran dan keberadaan orang-orang yang kita sayang, dan orang-orang yang berada di sekitar kita. Rasa kehilangan akan muncul setelah seseorang itu pergi dan pada saat itu hanya akan muncul penyesalan.
Novel ini juga menyinggung tokoh yang berkontribusi di kafe Funiculi Funicula. Mulai dari pramusaji, pemilik toko, anaknya, dan hantu yang menduduki kursi untuk kembali ke masa lalu. Selain itu, novel ini menyelipkan beberapa kutipan. Bahasa yang digunakan lugas dan mudah dipahami. Toshikazu Kawaguchi sukses membangun imajinasi pembaca melalui novel Funiculi Funicula: Kisah-kisah yang Baru Terungkap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI