Mohon tunggu...
Andriawan
Andriawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

HASIL SEBUAH PEMIKIRAN

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Definisi dan Panggilan Kaum Awam dalam Gereja Katolik

1 April 2022   10:55 Diperbarui: 1 April 2022   11:01 3238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Definisi Teologis

Awam adalah warga Gereja yang tidak ditahbiskan. Jadi, Awam meliputi Biarawan/ Biarawati seperti Suster dan Bruder yang tidak menerima tahbisan suci.

Definisi Tipologis

Awam adalah warga Gereja yang tidak ditahbiskan dan juga bukan Biarawan/Biarawati. Maka dari itu Awam tidak mencakup para Suster dan Bruder.

Sesuai dengan ajaran Konsili Vatikan II, rohaniwan (hierarki) dan Awam memiliki martabat yang sama, hanya berbeda fungsi. Semua fungsi sama luhurnya, asal dilaksanakan dengan motivasi yang baik, demi Kerajaan Allah.

Berdasarkan panggilan khasnya, Awam bertugas mencari Kerajaan Allah dengan mengusahakan hal-hal duniawi dan mengaturnya sesuai dengan kehendak Allah. Mereka hidup dalam dunia, yakni dalam semua dan tiap jabatan serta kegiatan dunia. Mereka dipanggil Allah menjalankan tugas khasnya dan dibimbing oleh semangat Injil. Mereka dapat menguduskan dunia dari dalam laksana ragi (lih. LG 31). Kaum Awam dapat menjalankan ke kasulannya dengan kegiatan penginjilan dan pengudusan manusia serta meresapkan dan memantapkan semangat Injil ke dalam "tata dunia"sedemikian rupa sehingga kegiatan mereka sungguh-sungguh memberikan kesaksian tentang karya Kristus dan melayani keselamatan manusia.

Peran Kaum Awam sebagai Imam, Nabi dan raja

Yesus Kristus datang ke dunia dengan tiga misi utama, yaitu sebagai nabi, imam dan raja. Misi Yesus inilah yang kemudian menjadi bagian dari kita sebagai persekutuan Gereja katolik yang Kudus yang didirikan atas dasar Yesus Kristus. Sebagai nabi, Gereja Katolik harus terus mewartakan kebenaran Kristus, mewariskan harta pusaka kebenaran ini dari satu generasi ke generasi secara murni. Tugas pewartaan ini termasuk evangelisasi, katekese, dll. Tugasnya sebagai imam terutama adalah dengan terus memberikan sakramen-sakramen, sehingga Gereja dapat terus membantu umat Allah untuk senantiasa memperoleh rahmat Allah. Sedangkan tugasnya sebagai raja adalah dengan terus melayani sesame umat dan mengatur Gereja, yang memang mempunyai dimensi hirarki dan institusional. 

Pada waktu seseorang menerima Sakramen Baptis, maka seseorang telah diperbaharui di dalam Kristus dan menerima Roh Kristus. Oleh karena itu, tiga tugas utama Kristus, sebagai nabi, imam dan raja juga diberikan kepada umat Allah. Sebagai umat Allah, kita harus menjalankan tugas sebagai nabi dengan terus berpegang pada kebenaran dan hidup menurut kebenaran yang telah ditetapkan oleh Kristus melalui Gereja-Nya. Umat Katolik juga diajak untuk turut aktif dalam setiap karya pewartaan, baik melalui katekese, kesaksian hidup, dll. Sebagai imam, umat Allah diajak untuk terus berpartisipasi dalam kehidupan sakramen dan liturgi, terutama Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat. Dan umat Allah juga dapat turut serta dalam tugasnya sebagai imam dengan hidup kudus -- yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama atas dasar kasih terhadap Allah. Sebagai raja, umat Allah diajak dalam tugas pelayanan (diakonia), pelayanan pastoral, persaudaraan (koinonia) dll.

KESIMPULAN

Dalam perkembangan zaman, kemudian muncul keprihatinan akan kurangnya kesadaran akan peran khas kaum awam ini. Dirasakan makin banyak awam dilibatkan melulu dalam pelayanan-pelayanan Gerejani yang berorientasi ke dalam. Sementara, ajakan, anjuran, serta peneguhan bagi keterlibatan awam dalam tata dunia semakin berkurang. Jika keprihatinan ini sesuai dengan realitanya, maka kekeliruan tentu saja tidak serta merta berada di pundak kaum awam. Dalam makalah kecil ini, penulis bermaksud menyajikan pentingnya posisi dan tugas khas kaum awam dalam tata dunia. Kemudian, dipaparkan sedikit analisis tentang mengapa kekhasan tersebut tidak sepenuhnya dipahami dan dihidupi oleh kaum awam Katolik. Analisis ini bukan pasti benar. Maka, diharapkan dalam diskusi, analisis tersebut bisa dikaji dengan lebih mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun