Mohon tunggu...
Fida Imania
Fida Imania Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi IQT di STAI Al-Anwar Rembang

Mahasiswa iseng yang punya hobi menyanyi, menikmati semua genre film kecuali horor dan thriller.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Power of Netizen Indonesia

2 Mei 2024   09:35 Diperbarui: 2 Mei 2024   09:51 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di abad ke-21 ini, teknologi semakin berkembang pesat, tak terkecuali teknologi informasi. Kemudahan dalam bertukar informasi membuat semua orang tidak akan pernah ketinggalan mengenai berita terbaru. Begitu banyak pilihan platform yang dapat kita kunjungi untuk mendapatkan berbagai macam informasi, seperti Instagram , YouTube, Twitter, dan masih banyak lagi.

Sebagai negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia, Indonesia tentunya juga ikut serta meramaikan dunia jagat maya. Walau Indonesia terkenal sebagai salah satu  negara teramah di dunia, hal itu tidak berlaku di dunia maya, terlebih lagi jika ada yang membawa-bawa nama Indonesia dalam ranah negatif, para netizen  tak akan segan-segan menyerang pemilik akun, dalam artian secara verbal.

Sebagai contoh, seperti peristiwa yang terjadi pada Rabu, 16 November 2022. Pada waktu itu diselenggarakan KTT G20 di Bali. Dalam acara itu, tampak Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, Perdana menteri Inggris, Rishi Sunak, dan Presiden FIFA, Gianni Infantino memakai kemeja batik.

Akun Twitter seorang YouTuber asal Inggris bernama Mahyar Tousi sontak menjadi sasaran empuk kemarahan netizen Indonesia, lantaran Mahyar  membuat tweet  foto acara tersebut dengan caption “Apa sih yang sedang dipakai para idiot ini?”. Tak sampai setengah  hari kemudian, Mahyar langsung menghapus tweet tersebut dan membuat penyataan minta maaf.

“Menyusul sejumlah ancaman pembunuhan dan pesan dari warga Indonesia dan pejabat pemerintah, saya ingin menyampaikan foto ini yang diposting di media sosial oleh banyak dari kita di Inggris yang telah menyebabkan pelanggaran di Indonesia...” (1/3) . Tulisnya dalam utas yang ditulis pada 16 November 2022.

Mahyar Tousi mengaku bahwa dirinya bukan hanya mendapat teguran, tetapi juga ancaman pembunuhan.

Contoh lagi pada bulan Maret 2024 lalu, seorang wanita asal Malaysia yang bernama Intan Nurliana dalam akun Tiktoknya menyampaikan ketidakpuasannya berkunjung ke Jakarta dan memberi rating 0/0. Hal itu membuat netizen naik pitam. Banyak yang tidak terima atas pernyataan wanita itu. Karena kejadian tersebut akun warga negara jiran tersebut mendapat berbagai kecaman dan hujatan di kolom komentarnya.

Setelah menerima berbagai kecaman tersebut, Intan akhirnya membuat klarifikasi dan juga pembelaan terhadap dirinya.

“Tolong berhenti menghujat saya, saya hanya memberitahu anda fakta semasa saya datang ke indon,” kata dia di salah satu postingannya Minggu (10/3).

Namun kontennya tersebut menyita perhatian salah satu netizen Indonesia yang memberi tanggapan mengenai postingan Intan yang mengatakan bahwa Jakarta merupakan tempat yang kotor dan jorok.

“Sebenernya kalau jadi orang tu kita bebas beropini ya, tapi setelah gue liat yang dia datengin ni ya inisial nya i belakangnya ntan,” tanggapan Tiktokers Kenzie dengan nama akun @liliyken*** (10/3).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun