Mohon tunggu...
fatia hijriyanti
fatia hijriyanti Mohon Tunggu... -

universitas mataram/fatia hijriyanti

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Lebih Baik Menjadi Koruptor daripada Mencuri Semangka

14 April 2015   20:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:06 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu pemberitaan dihebohkan dengan pencurian semangka yang dilakukan oleh Basar dan kholil yang dipenjara dengan 5 tahun kurungan penjara, pelanggaran hukum ini sebenarnya sangat sepele karena bisa diselesaikan secara kekeluargaan karena barang curian yang terlalu kecil harganya, dibandingkan dengan para koruptor yangmemakan uang rakyat sampai bermilyar-milyar rupiah dapat dibebaskan segampang itu, adilkan ini ?

Banyak orang yang berbicara untuk memberantas korupsi tetapi kenyataannya tidak, hukumpun berbicara seperti itu tetapi nyatanya hukum lebih runcing kebawah dan tumpul keatas. Bagaimana bisa pencuri kelas “teri”mendapat hukuman yang sangat besar sedangkan para koruptor pencuri kelas “kakap”

Apa yang dilakukan bahar dan kholil ini seharusnya tidak dibesar-besarkan apakah ini pengalihan atas banyaknya pemberitaan tentang koruptor dinegara kita. Kami sebagai rakyat kecil sangat memerkukan keadilan yang seadil-adilnya, kenapa hanya rakyat miskin yang dijadikan korban pengalihan berita tersebut ? apakan ini sebuah konspirasi ? sungguh miris jika rakyat miskin dijadikan sasaran untuk pengalihan isu tersebut.

Seharusnya pemerintah lebih memberatkan hukuman kepada koruptor bukan kepada para pencuri kelas “teri”. Mengapa hukuman kepada koruptor lebih ringan daripada pencuri kelas “teri” yang hanya mencuri semangka ? apakah hukum di Indonesia memang sudah tidak adil lagi ? apakah hukum di Indonesia hanya melihat status pelanggar hukumnya ? lalu kapan Indonesia akan adil kepada rakyat miskin ?

Sungguh disayangkan jika hukum di Indonesia tidak adil karena jika hukum saja tidak adil bagaimana bisa Negara kita akan maju dan damai bahkan bersih dari koruptor kalau hukumannya saja lebih ringan dari yang mencuri semangka? Jika seperti itu lebih baik korupsi yang menghasilkan uang banyak dibandingkan mencuri semangka yang ruginya tidak seberapa?

Penegak hukum pun harus tau juga hukum, jika tidak bagaimana mungkin ia bisa membedakan pelanggaran hukum yang berat dan ringan ? apa memang benar penegak hukum kita yang buta hukum atau memang “kami” yang tidak tau hukum ? sungguh membingungkan.

Para koruptor yang mencuru uang Negara bebas bepergian kemana-mana dan bahkan masih dihormati oleh penegak hukum lalu bagaimana dengan nasib orang yang hanya mengambil semangka ? meraka dihina, dicaci, dimaki bahkan mereka dijatuhi hukuman yang tidak layak mereka jalani, dan yang layak menjalaninya adalah para koruptor yang tanpa dosa memakan dan berfoya-foya dengan uang Negara.

Mau jadi apa Indonesia jika hukumnya saja seperti ini, jika para penegak hukum dan wakil rakyatnya seperti ini ? apa yang bisa diharapkan oleh “kami” dari mereka yang seperti itu ?

Semoga saja kejadian yang seperti ini tidak akan terjadi lagi agar masyarakat tidak berfikir bahwa hukum hanya tajam kebawah dan tumpul keatas.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun