Mohon tunggu...
Livia Syafhira
Livia Syafhira Mohon Tunggu... Penulis - KKN DR

TUgas KKNDR

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektivitas Social Distancing dalam Pembelajaran Daring

13 Agustus 2020   15:58 Diperbarui: 13 Agustus 2020   15:47 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

         Dalam proses perkembangan pembelajaran memiliki berinovasi pendidikan, dimana strategi yang dilakukan dalam pengambangan dalam proses pembelajaran. Sehingga kegiatan pembelajaran teresebut, memiliki pembaharuan dalam pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal yang mendalami dalam proses pembelajaran dimana memiliki permasalahan atau kendala, dikarenakan pembaharuan tersebut belum bisa diterima sebagaian peserta didik. Apalagi dalam tahap jaga jarak yang melibatkan semua orang sehingga guru sebagai fasilitator sekolah, harus cermat dalam menunjang pembalajaran tersebut. Oleh sebab itu, dalam sarana dan prasarana berperan sangat penting dalam teknologi yang berevolusi makin maju.

         Menurut Burgoon menyatakan bahwa manusia memiliki kebutuhan akan afisiliasi dan ruang pribadi. Dalam artian manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, walaupun harus berjaga jarak terhadap orang -- orang. Sebenarnya hal yang  dapat dilakukan dalam proses pelaksanaan pembelajaran yang disebut pembelajaran berbasis jarak sosial (Sosial Distance) ini, harus memiliki beberapa pertimbangan apakah efektif bila pembelajaran ini dilakukan anak Sekolah Dasar (SD). Sehingga dalam segi pembelajaran, peserta didik bisa memenuhi pelajarnya tampa ada guru disampingnya dan tidak secara terjun langsung ke dalam kelas. Dapat diungkapkan  menurut Eward T. Hall, terdapat empat zona proksemik, yaitu:

  • Zona intim (0 -- 18 inci), adalah jarak dekat biasanya dilakukan oleh keluarga inti, teman dekat, kekasih, dan pasangan hidup.
  • Zona pribadi (18 inci -- 4 kaki), adalah disediakannya untuk percakapan dengan teman, keluarga besar, rekan kerja dan diskusi kelompok.
  • Zona sosial (4 -- 10 kaki), diperuntuktukan bagi kelompok yang baru terbentuk atau orang -- orang baru.
  • Zona publik (10 kali -- atau lebih), diperunutkan bagi khalayalak luas, orang asing, dan lain.[1]

           Berdasarkan pendapat diatas yang dapat disimpulkan, mengikuti pembelajaran sekolah pasti membutuhkan zona publik dimana harus bertemu dengan orang umum. Karena berlakunya jaga jarak skala besar dan harus berada dirumah saja, dapat mengurangi keefektifan dalam proses pembelajaran yang di ikuti hampir seluuh anak Sekolah Dasar (SD). 

Sebenarnya perhatian pemerintah sudah ada  dalam mengatasi proses jaga jarak berskala besar yang sudah ditetapkan. Sehingga perkembangan proses pembelajaran yang bersifat non verbal ini dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat mengikuti  pembelajaran dirumah tanpa adanya kendala sedikitpun Berbagai dari hasil penelitian sebelumnya sudah ada beberapa sekolah melakukan proses  pembelajaran berbasis jarak jauh menggunakan Daring Learning.

         Sehingga pembelajaran tersebut dapat diselenggarakan sekolah maupun guru bidang studi dalam berada lokasi terpisah melalui aplikasi. Dengan adanya program ini siswa Sekolah Dasar (SD) dapat mengikuti pembelajaran dirumah dan hemat waktu. 

Akan tetapi, penggunaan dari Daring Learning pada waktu itu hanya sebatas mengirim soal -- soal yang harus dikerjaakan oleh murid -- murid. Sehingga proses pembelajaran ini dapat diterima di Sekolah Dasar (SD). Dalam situasi sekarang pembelajaran daring tidak hanya mengirim soal -- soal saja, melainkan proses pembelajaran dalam memberikan muatan materi. Sehingga banyak guru yang menerangkan ala kadarnya dengan mengirim video dari Youtube. Murid -- murid akan kurang paham dalam materi yang ada sehingga, adanya malas belajar terhadap proses pembelajaran yang di lalui melalui Daring Learning ini.

         Kebiijakan -- kebijakan tersebut sangat sudah diberlakukan  dalam situasi sekarang, karena sudah anjuran pemerintah dalam setiap sekolah di Indonesia. Sehingga program ini di jalankan walaupun keadaannya kurang efektif, apalagi sekolah -- sekolah yang belum mempunyai fasilitas yang cukup baik, para siswa yang sebagian kurang menangkap yang harus di jelaskan secara verbal, dan siswa yang tidak tahu menggunakan aplikasi dikarenakan masih anak Sekolah Dasar (SD). Sehingga keefektifan dalam pembelajaran jaga jarak yang diberlakukan harus dilakuan proses tindakan lanjut apakah sesuai dengan untuk kriteria anak Sekolah Dasar (SD) tersebut.

Daftar Pustaka

Gabriella Sagita Putri, " Social Distancing Dalam Teori Komunikasi", (https://binus.ac.id/malang/2020/04/social-distancing-dalam-teori-komunikasi/, Diakses 2 Mei 2020, 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun