Mohon tunggu...
Fidelis Harefa
Fidelis Harefa Mohon Tunggu... Pengacara - Info Singkat

Berasal dari Pulau Nias, tepatnya di Nias Utara. Saat ini berdomisili di Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya. Co-Founder/Managing Partner Law Firm Kairos

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sisi Lain Melawan Covid-19, Lawan Musuh Bersama Lainnya

24 Maret 2020   15:01 Diperbarui: 24 Maret 2020   15:27 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Indonesia, ketika digiring dan diarahkan melawan sesuatu yang membahayakan jiwa, sangat terlihat kebersatuannya untuk perang melawan yang namanya "musuh bersama". 

Menghadapi Pandemi COVID-19, terlihat jelas kekompakan itu dengan melakukan beberapa hal yang telah dianjurkan seperti Social Distance, Work Form Home (WFH), Lockdown, Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Suspect. Ini istilah-istilah yang akrab diviralkan setelah wabah COVID-19 dinyatakan sebagai musuh bersama yang harus dilawan dalam status Tanggap Darurat.  

Seperti biasa, tidak semua orang memiliki kesadaran tinggi akan hal yang berhubungan dengan keselamatan bersama. Ada-ada saja orang yang bersikap 'ngeyel' dan tidak mau taat pada anjuran-anjuran keselamatan. Biasanya, satu virus melahirkan virus lainnya. Di saat ketakutan terhadap COVID-19 semakin meningkat, virus lain dalam masyarakat muncul. Penimbunan Sembako, Penimbunan Alkes, termasuk penimbunan hand sinitizer, alkohol, dettol, desinfektan dan lain sebagainya.

Bahkan, ketika informasi dunia maya mengenduskan produk alami yang tidak masuk dalam daftar tersebut di atas, dikatakan mampu melawan COVID-19, para pemelihara virus penimbunan pun ikut-ikut melakukan penimbunan, seperti halnya telah terjadi di beberapa tempat di Indonesia (penimbunan daun sirih, jahe, dan banyak lagi).

Menurut saya, ini adalah fakta dan sangat terpaksa mengatakan 'wajar' demi kepentingan pribadi dalam koridor egoisme yang akut. Pada saat membangun kebersamaan dalam melawan musuh bersama, ada-ada saja borok yang ikut hadir merusak kebersamaan itu dengan alasan kepentingan pribadi.

Bergeser sedikit dari Virus Corona, dan kita coba lihat virus lain yang juga 'musuh bersama'. Tentunya, sangat berharap, virus lain ini bisa ditangani seperti menangani COVID-19. Adalah yang kita kenal musuh bersama seperti NARKOBA, KORUPSI, RADIKALISME. Bau-bau virus ini lebih dikenal dengan Extra Ordinary Crime yang penanganannya fokus pada tenaga profesional, walaupun bukan tenaga profesional kesehatan seperti penanganan Covid-19. Social Distance mungkin tidak cocok untuk penanganan virus lain ini. 

Tapi, tepat sekali kalau intens dilakukan ODP, PDP, Lockdown dan Suspect bagi orang-orang yang sudah terjangkit ketiga jenis virus ini. Saya yakin, Tanggap Darurat dengan segala upaya sebagaimana mengahadapi Virus Corona, mampu melawan Narkoba, Korupsi dan Radikalisme yang adalah musuh bersama yang sangat berbahaya untuk keselamatan Negara.

Dua hal di atas tentu tidaklah ada hubungannya. Tapi, Negara ini sangat bisa mengadopsi cara melawan COVID-19 dalam melawan virus lainnya yang sangat berbahaya bagi keselamatan Negara. Terbukti, anjuran-anjuran yang disampaikan melawan COVID-19 ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, di tempat-tempat yang terisolir sekalipun, mereka juga melaksanakan anjuran-anjuran positif ini.

Yah, jangan sampai Negara lumpuh total, barulah penanganan terhadap musuh bersama diserukan dalam koridor tanggap darurat dengan melakukan shutdown, barangkali ini istilah lain yang kurang lebih dengan lockdown.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun