Mohon tunggu...
Fidelis Harefa
Fidelis Harefa Mohon Tunggu... Pengacara - Info Singkat

Berasal dari Pulau Nias, tepatnya di Nias Utara. Saat ini berdomisili di Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya. Co-Founder/Managing Partner Law Firm Kairos

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Internet Bisa Mengubah Hidup Seseorang, Mengapa?

13 Februari 2015   22:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:14 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1423816420582435690

Bahkan, tidak salah bila saat itu, ada yang memahami internet sebagai dunia kejahatan. Dunia pornografi, dunia penipuan, dunia pelecehan, dunia macam-macamlah, yang menganggap internet itu sangat negatif.

Pusat Layanan Internet Kecamatan Dibiarkan

Pada tahun 2011, mulailah dikenal "Pusat Layanan Internet Kecamatan".Di beberapa tempat, dipasanglah plakat layanan internet kecamatan. Bila mau jujur, plakat itu kebanyakan bertujuan hanya sebagai simbol bahwa sebuah proyek sudah dikerjakan oleh pihak penerima pekerjaan. Masyarakat tidak tahu fungsinya seperti apa. Komputer-komputer yang dihubungkan dengan jaringan internet ini terdiam menikmati debu-debu yang beterbangan, tak pernah tersentuh oleh manusia. Yah, bagaimana mau menyentuh, barang itu tidak dikenal.

Di kota Palangkaraya sendiri, pada tahun 2011 belum banyak yang mengenal internet ini. Barulah ramai setelah ada beberapa ISP (Internet Service Provider) yang berdiri. Ini pun merupakan ISP yang menjual ulang jasa ISP. Saya pernah mendapat pekerjaan untuk membuat website di salah satu instansi pemerintahan. Setelah SPK (Surat Perintah Kerja) keluar, saya mengerjakan website tersebut selama seminggu dan siap "launching". Eh, setelah selesai, satu tahun penuh, tidak ada satu pun artikel di-upload ke sana. Hingga pada akhirnya website tersebut expired dan tidak diperpanjang lagi.

Speed Koneksi yang Begitu Lambat

Ada istilah menarik yang menggambarkan kondisi speed bila bergurau dengan teman-teman. Meng-upload file sebesar 1MB harus dilakukan dengan langkah berikut:

"start upload - pergi rebus air - seduh mie instant - goreng telur dadar - bikin kopi - nikmati selama 20 menit - cuci gelas dan piring - kembali ke depan komputer - upload sukses".



Mau jadi apa dengan koneksi seperti ini? Saya sangat iri ketika seorang teman yang waktu itu berdomisili di Munchen (Jerman) bercerita bahwa speed koneksi download-upload yang mereka pakai di luar sana hampir sama dengan speed saat kita transfer file dari local harddisk di komputer ke removeable disk seperti Flashdisk.

Rindu pada koneksi yang cepat, saya pernah manata koneksi "loadbalance" dengan mengawinkan koneksi leased line (speedy) dan wireless line (dari salah satu ISP). Hasilnya lumayan, pernah mencapai 4MB speed download. Tapi, bayaran bulanannya ke speedy dan ISP besar juga. Akhirnya waktu itu, saya berbagi koneksi dengan membangun RT-RW Net, dengan sistem jual voucher hotspot. Lumayan, biaya koneksi jadi ringan, dan saya bisa menikmati speed koneksi yang lebih besar.

Pengenalan Internet yang Dipaksakan

Sekarang ini, kalau kita katakan sudah sangat banyak pengguna internet, saya tetap mengatakan bahwa banyak di antara pengguna itu dipaksakan. Dipaksa karena ada peralihan kebutuhan di setiap tempat kerja. Memiliki e-mail menjadi syarat mutlak di dunia kerja saat ini. Akhirnya, dari "gaptek" sama sekali, setiap orang harus berani menggunakan internet. Pengguna-pengguna baru inilah yang kemudian dominan menjadi  korban kejahatan di dunia maya saat ini.

Hadirnya telepon pintar laksana bahan karbit yang memaksakan kalangan tertentu untuk berkenalan dengan internet. Membludaklah pengguna facebook di dumay, membludak pula para penipu berkeliaran. Inilah tantangan baru yang harus diwaspadai sambil dibenahi juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun