Mohon tunggu...
โ˜…ๅฝก ๐…๐ž๐ฒ ๐ƒ๐จ๐ฐ๐ง ๅฝกโ˜…
โ˜…ๅฝก ๐…๐ž๐ฒ ๐ƒ๐จ๐ฐ๐ง ๅฝกโ˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Fraud Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

๐๐ž๐ง๐ž๐ซ๐ข๐ฆ๐š ๐Š๐จ๐ฆ๐ฉ๐š๐ฌ๐ข๐š๐ง๐š ๐€๐ฐ๐š๐ซ๐ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ’ "๐“๐ก๐ž ๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐ˆ๐ง ๐’๐ฉ๐ž๐œ๐ข๐Ÿ๐ข๐œ ๐ˆ๐ง๐ญ๐ž๐ซ๐ž๐ฌ๐ญ" ๐—”๐—ป๐˜๐—ถ ๐…๐ซ๐š๐ฎ๐ ๐—”๐—ฐ๐˜๐—ถ๐˜ƒ๐—ถ๐˜€๐˜/๐—ช๐—ฟ๐—ถ๐˜๐—ฒ๐—ฟ. ๐ˆ๐†: @๐Ÿ๐ž๐ฒ๐๐จ๐ฐ๐ง๐ฐ๐ฌ๐œ_๐จ๐Ÿ๐Ÿ๐ข๐œ๐ข๐š๐ฅ ๐‘ด๐’†๐’๐’†๐’•๐’‚๐’‘ ๐’…๐’Š ๐’Œ๐’๐’•๐’‚ ๐‘ท๐’†๐’“๐’•๐’‰, ๐‘พ๐’†๐’”๐’•๐’†๐’“๐’ ๐‘จ๐’–๐’”๐’•๐’“๐’‚๐’๐’Š๐’‚ ๐„๐ฆ๐š๐ข๐ฅ : ๐ฐ๐š๐ฌ๐ฉ๐š๐๐š๐ฌ๐œ๐š๐ฆ@๐ ๐ฆ๐š๐ข๐ฅ.๐œ๐จ๐ฆ ๐…๐ ๐๐š๐ ๐ž : ๐–๐š๐ฌ๐ฉ๐š๐๐š ๐’๐œ๐š๐ฆ๐ฆ๐ž๐ซ ๐‚๐ข๐ง๐ญ๐š ๐Ÿ‘

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waspada Penipu Mengaku Mualaf dan Pengusaha Herbal

14 Desember 2017   01:27 Diperbarui: 7 Juli 2018   13:03 3446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: shutterstock.com/kieferpix

" Mainan apaan?" Arida bingung.

" Itu yang ditanganmu."

Maksud sang kekasih adalah gelang emas ย yang sedang dipakai Arida, nilainya kurang lebih 5 juta rupiah.ย 

" Oh jangan, ini hadiah dari kedua orang tuaku."ย 

Selama mereka ngobrol di ruang tamu, HP milik Arida dimainkan terus oleh Soni. Ia pikir mungkin sedang ngecek pertemanannya dengan siapa saja.ย 

Soni terus merayu agar Arida ย mau membantunya. Ia juga berjanji jika datang lagi akan membawa mobil pribadi.ย 

Berhubung sangat percaya pada sang kekasih, Aridapun meminjam uang pada orang tuanya sejumlah 1 juta rupiah dan diberikan pada sang kekasih. Untung ia minta lagi 200 ribu dengan alasan buat ongkos menengok anaknya. Artinya uang yang diembat penipu 800 ribu.

Setelah Doni berpamitan pada keluarga Arida, ia pun menghilang tiada kabar. FB diblokir, nomor HP sudah tidak aktif. ย ย 

Saya perhatikan di negeriku tak ada perlindungan hukum bagi korban korban penipuan. Tak heran penipu makin merajalela. Mereka juga tak tahu malu membawa agama sebagai kedok untuk menutupi niat busuknya. Astagfirullah....

Sudah sering saya mengingatkan wanita melalu media sosial, kenal dimana saja di dunia maya atau nyata. Orangnya asli atau hanya akun palsu. Kalau ujungnya duit! FORGET IT!! Kita harus ย pandai menjaga diri, cerdas dan cermat mengamati orang orang ย yang baru kita kenal dimana saja. Semoga kisah Arida dapat dipetik hikmahnya. Insya Allah amin...

JAGA IMAN, JAGA KEHORMATAN, JAGA TABUNGANย 

Salam waspada!

Semoga kisah ibu Arida dapat dipetik hikmahnya.ย 

Catatan :ย 

Terima kasih untuk Arida yang mau berbagi kisahnya.ย 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun