Singkat cerita, Nathan berhasil merampok uang Lala dengan berbagai alasan, dari bayar tax, clearance document dll. Uang dikirim via Western Union, ditujukan kepada Evanistha Williana Binti Dumin. Total kiriman dari tanggal 27 Oktober โ 21 Nopember 2015 : Rp. 101.700.000,- ( seratus satu juta tujuh ratus ribu rupiah)
Tanggal 27 Oktober 2015 , 28 juta ( dua kali pengiriman 20 dan 8 juta)
Tanggal 30 Oktober 2015, 60 juta ( 3 kali pengiriman @ 20 juta)
Tanggal 21 November 2015, 5,5 juta
Tanggal 27 November 2015, 8,2 juta
Semua bukti transaksi ada pada penulis.
Lala mulai uring uringan karena Nathan terus saja minta uang, bahkan disuruh cari pinjaman. Saat Lala bilang akan mengantar uang sekalian menemui sang pujaan di Malaysia, dengan berbagai alasan Nathan menolaknya.
โ Harusnya saat itu saya sadar katanya sangat mencintai saya tapi koq tak mau bertemu. โ Saat saya minta copy passport, ia langsung kirim tapi tak sempat saya cek.
Lala sadar sepenuhnya setelah tahu passport Nathan palsu. Ia mulai searching tentang scammer lalu masuk ke Action Fraud UK police tapi disuruh cerita via telpon. Tentu saja Lala tidak mau karena niatnya ingin mengirim copy passport dan photo yang dipakai scammer. Dalam pencarian Lala menemukan FB page โ WSCโ lalu mengirim email pada penulis. Ia senang sekali karena saya langsung membalas emailnya.
Karena sering mendapat curahan hati dari para korban, maka saya sangat mengerti bagaimana perasaan Lala saat itu.ย Rencananya uang tersebut akan dihadiahkan untuk ibunda tercinta yang sudah lama ingin berangkat umrah, namun kini habis tak bersisa. Ditengah kekecewaan yang sangat dalam, Lala tetap percaya bahwa Allah Maha Adil dan setiap perbuatan manusia akan ada balasannya.
KESIMPULAN PENULIS :