Tertipu Photo Ganteng AKP Ketut Yoga Saputra, Seorang Wanita Terkuras Tabungannya

Photo AKP. Ketut Yoga Saputra kembali disalah gunakan penipu dunia maya. Korbannya kali ini seorang wanita yang tinggal di Palangkaraya. Hanya kenal 15 hari, melayang sudah 7, 5 juta.

Korban baru sadar setelah penipu marah marah minta uang lagi. Lalu ia melihat di dada salah satu photo yang dikirim oleh penipu ada nama “ Ketut Yoga Saputra” Ia langsung ketik nama itu di Google dan menemukan tulisan saya di Kompasiana yang berjudul “ Curahan hati istri AKP. Ketut Yoga Saputra"

Sering  saya menerima curhat dari wanita yang nyaris atau yang sudah jadi korban. Umumnya mereka mencari tahu tentang scammer di Google dan menemukan tulisan saya di Kompasiana dan FB page “ Waspada Scammer Cinta”

Saya senang sekali jika ada wanita bertanya dulu sebelum terlena oleh photo, artinya cari info sebelum tertipu. Sayangnya, lebih banyak yang sudah tertipu baru mikir cari tahu. Kadang saya bingung,kenapa sih saat diajak kenalan sama cowok berphoto ganteng koq ngga terpikir cari tahu dulu? Padahal sekarang ini jaman smart phone, masa yang punya hp kalah smart sama hpnya. Apa keburu terlena oleh rayuan dan photo ganteng?

“Ibu, saya baru tertipu oleh akun FB Prayogo Yoga Kelana yang ternyata menggunakan photo Ketut Yoga Saputra. Saya bodoh banget bu….” demikian pesan dari seorang wanita sebut saja namanya Lastri ( samaran), seorang janda anak satu yang menerima jahitan baju wanita di rumah. 

Suatu hari pada tanggal 5 September 2015 , seorang lelaki mengaku bernama Prayogo Yoga Kelana mengajaknya berkenalan lewat Facebook. Katanya ia duda, istrinya meninggal kanker rahim 2,5 tahun lalu dan meninggalkan seorang anak laki laki. Saat ini sedang mencari wanita untuk dijadikan istri.

Mulanya Lastri tak begitu menanggapi, tapi karena setiap hari bisa 10 kali ditelpon oleh Yoga dengan rayuan gombal. Akhirnya hati wanita ini luluh juga. Komunikasi makin lancar dan Lastri mulai kehilangan akal sehat.

Melihat korbannya sudah mulai masuk perangkap, mulailah Yoga menjalankan aksinya dengan alasan alasan sbb :

 

MUTASI :

Ingin mutasi ke Palangkaraya agar dekat dengan Lastri dan sudah disetujui atasan karena ada ayah angkatnya di Mabes Jakarta yang bantu. Mengaku kehabisan ongkos untuk ke Jakarta, Yoga minta uang berapa saja dengan alasan sakit. Tanggal 14 September , Lastri langsung transfer 500 ribu ke rekening BRI atas nama Yoga Candra.

BELI TIKET :

Tanggal 16 September 2015 Yoga minta uang lagi 800 ribu rupiah untuk beli tiket Jambi – Jakarta, tapi Lastri cuek saja, tak lama ada pesan masuk dari Yoga yang isinya seperti ini “Begini ya cara kamu menghindar! padahal aku bela belain urus pindah demi dekat dengan kamu. Saat ini saya ngga punya uang untuk beli tiket. Tolong biar saya cepat ke Kalimantan dan jumpa denganmu, saya ngga mau balik lagi ke Jambi. “ Hari itu juga Lastri mengirim uang 800 ribu rupiah.

Tanggal 18 September 2015, Yoga alasan lagi butuh uang untuk beli tiket Jakarta – Banjarmasin. Lastri langsung kirim lagi 1,5 juta rupiah. Malamnya saat Yoga telpon, Lastri bertanya apakah akan langsung ke Palangkaraya, jawabnya dia sudah di Kapolresta Banjarmasin laporan dulu.

Dua hari kemudian Yoga telpon dan mengatakan bahwa dari pihak Polres Banjarmasin bisa mengurus mutasi ke Polres Palangkaraya . Ada jabatan kosong disana tapi harus ada uang pelicin 1,5 juta. Yoga mengaku selama 3 hari di Banjarmasin uangnya habis untuk makan. Karena kasihan, Lastri kirim lagi 1,7 juta (20 September 2015)

Penipu memang keterlaluan dan serakah, ia terus minta uang selama korban masih bisa dikibulin.

BIAYA CARTER MOBIL DAN PELANTIKAN:

Yoga akan berangkat ke Palangkaraya untuk urus mutasi dan jumpa Lastri, tapi harus carter mobil 1,2 juta. Ia minta dikirim 3 juta sekalian untuk Kapolda sebagai biaya pelantikan. Maka tanggal 21 September 2015 Lastri kirim lagi 3 juta dengan harapan semua urusan sudah beres.

Tanggal 22 September, Yoga mengaku sudah berada di Polda Kalteng dan mengatakan perlu uang lagi 3 juta untuk mendapatkan jabatan di Polres. Dengan janji semua hutangnya pada Lastri akan dibayar setelah gajinya yang selama ini di deposito akan keluar bulan Desember.

Sungguh kasihan korban diperas habis habisan, malah si penipu menyuruh pinjam pada siapa saja. Dari minta 3 juta sampai turun 700 ribu, tapi Lastri sudah tak punya uang lagi. Tabungan yang ia simpan sedikit demi sedikit. ludes dimakan penipu.

“Kalau belum kirim uang, jangan lagi telpon atau sms saya! “ kata Yoga marah marah.

Disinilah Lastri baru sadar lalu membuka photo yang digunakan penipu. Ada salah satu photo dengan nama di dada “ Ketut Yoga Saputra” Iapun mencari tahu lewat Google dan menemukan tulisan saya di Kompasiana. Beruntung saat dimintain phoot bugil, ia selalu menolak. Kalau dikasih? habislah diperas dan diancam.

“Ibu, penipu itu telah menikmati semua tabungan anak saya. biar Tuhan yang membalas perbuatannya. “

Data Penipu :

FB : https://www.facebook.com/prayogo.kelana

Bank : BRI atas nama Yoga Candra No Rek : 2092-01-0001-50567
Transfer tanggal 14 Sept 500,000, 16 Sept 800,000, 18 September 1,5 juta, tgl 20 Sept 1,7 juta dan tanggal 21 Sept 3 juta ; Total 7, 5 juta hanya dalam waktu 7 hari. (bukti2 transfer ada pada penulis)

No HP : 082121990195 – 082182147118

Miris dan sedih setiap mendengar curhat korban, padahal tulisan saya sudah banyak sekali, tapi korban photo ganteng terus berguguran. Sampai kapan terus begini? Saya tahu dimata hukum posisi korban lemah karena tak ada paksaan saat kirim uang. Maka korban hanya bisa pasrah.

Saya hubungi mbak J, istri AKP. Ketut Yoga Saputra dan menceritakan semua. Kebetulan saya kenal J saat ia menghubungi page WSC dan bicara  tentang photo suaminya yang sering dicuri penipu dumay. Lalu saya buat album photo mas Yoga dengan watermark WSC. 

Ini akun akun palsu dengan photo AKP. Ketut Yoga Saputra yang ditemukan oleh J. Kami berdua sudah lapor ke FB tapi tetap saja exist cari mangsa :

https://facebook.com/profile.php?id=100009217183121

https://facebook.com/profile.php?id=100008080932159

Sesungguhnya pola penipuan dengan photo polisi modusnya sama saja, perlu biaya mutasi, biaya berobat, padahal sebagai anggota TNI/Polri semua gratis.

Kata kawan saya, wanita korban penipuan photo ganteng, ibarat wanita hamil di luar nikah. Saat oho oho lupa daratan serasa dunia milik berdua. Sesudah hamil kebingungan minta dukungan dari keluarga. Begitu juga korban photo ganteng, lagi sayang sayangan siang malam sms an, ngga ingat siapa siapa, pokoknya hanya yayang seorang. Teman teman kasih tahu ngeyel minta ampun, malah ngatain sirik. Sudah tertipu uang dan photo bugil , baru cari teman minta dukungan karena takut dan malu. Bener sih, tapi ngga banyak koq  wanita yang ngeyel.

 

KENAL COWOK GANTENG DI MEDSOS RAPOPO, TAPI JANGAN LUPA AJAK VIDEO CALL DAN JANGAN KIRIM APAPUN DENGAN ALASAN APAPUN. TITIK!

 

Catatan : Terima kasih utk mbak Lastri yang mengizinkan saya menulis kisahnya. Terima kasih untuk mbak J, istri AKP. Ketut Yoga Saputra yang sudah mengizinkan saya menggunakan photo suaminya.