Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengenal Festival Jazz Tertua dan Sejarah Jazz di Indonesia

7 Agustus 2019   11:03 Diperbarui: 7 Agustus 2019   11:07 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkaca pada keberhasilan dan sistem pelaksanaan Festival Jazz tertua di dunia North Sea Jazz Festival yang di selenggarakan di Den Haag Belanda pada tahun 1975. 

Chandra Darusman dan kawan-kawan  setahun kemudian membuat festival jazz di kampusnya Fakultas Ekonomi UI dengan tajuk JAZZ GOES TO CAMPUS (JGTC) yang pertama, bertema "Bringin Jazz To Campus" yang artinya membawa jazz itu ke kampus dan khalayak ramai agar musik jazz di Indonesia itu tidak hanya milik kaum elite saja seperti yang terjadi saat itu. 

Musisi jazz kenamaan Indonesia saat itu seperti Bubi Chen, Bill Saragih, Jack Lesmana, Benny Likumahuwa, Rien Djamain, Ireng Maulana, dan banyak lagi musisi lain. Di bawa Chandra ke FEUI yang waktu itu masih di Salemba Jakarta, dan hanya memakai satu panggung saja dan dihadiri oleh 2000 orang penonton.

Akhirnya musik Jazz berhasil di bawa ke ranah masyarakat kebanyakan dan dinikmati oleh mahasiswa-mahasiswa. Sejak saat itu JGTC menjadi agenda reguler tahunan FEUI. yang dilaksanakan setiap akhir bulan November atau awal Desember  setiap tahunnya. 

Sampai tahun 2019 ini JGTC tidak pernah sekalipun absen diselenggarakan. Hal ini menobatkan JGTC menjadi Festival Jazz paling tua dan paling konsisten dilaksanakan di Indonesia, dan satu hal lagi ini merupakan festival jazz yang tidak pernah mengalami kerugian. 

Setiap tahun mereka selalu membawa tema yang berbeda sesuai dengan concern panitia penyelenggara terhadap hal sosial yang berhubungan dengan perkembangan musik jazz di Indonesia. 

Pada tahun 2008 atau penyelenggaraan yang ke-32, JGTC mengubah format penyelenggaraan seiring dengan meningkatnya animo masyarakat dan musisi yang ingin terlibat dalam festival jazz tersebut. 

Sejak saat itu, JGTC melakukan Road show to JGTC,  sebagai prekuel kegiatan utama sekaligus teaser bagi para penggemar jazz dengan kegiatan audisi musisi-musisi pemula yang pemenangnya akan tampil di event utama JGTC. 

Selain itu ada talkshow, charity program dan sosialisasi JGTC ke kota-kota  besar di luar Jabodetabek yang dipilih secara bergantian tiap tahunnya.

Panitia mulai melakukan pekerjaannya bulan Agustus untuk memilih vendor, sponsor, partner yang akan terlibat dalam festival ini. 

Setelah screening calon panitia yang merupakan mahasiswa-mahasiswa aktif S1 reguler FEUI, minimal sudah semester 3 dan maksimal semester 7, selesai sebelum libur panjang semester ganjil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun