Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

ORI028, Jaminan Passive Income dengan Risiko Terkelola

6 Oktober 2025   11:16 Diperbarui: 6 Oktober 2025   12:48 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri Obligasi Negara Ritel ORI028 telah memasuki pekan kedua, setelah dibuka pada 29 September 2025, awal pekan lalu.

Hingga hari ini Senin, 6 Oktober 2025 Pukul 09.30, berdasarkan informasi yang saya peroleh dari salah satu mitra distribusi resmi yang telah bekerjasama dengan Kementerian Keuangan, PT. Bibit Tumbuh Bersama, melalui aplikasinya yang user friendly, Bibit.Id, nilai pemesannya baru sebesar Rp1,62 triliun atau sekitar 12 persen dari kuota awal, Rp15 triliun.

Dengan perincian, ORI028T3 yang masa jatuh temponya atau tenor 3 tahun dengan kupon atau return 5,35 persen per tahun, nilai pemesanannya mencapai Rp1,31 triliun.

Sementara,ORI028T6 bertenor 6 tahun, dengan return 5,65 persen pertahun nilai pemesanannya sebesar Rp377,36 miliar.

Laju pemesanannya seperti fenomena penawaran SBN ritel selama ini selalu slow di awal masa penawaran, selain itu jika diperhatikan secara seksama saat weekend atau hari libur, pergerakan nilai pemesanannya lebih lambat dibandingkan hari kerja.

Meskipun sebenarnya, transaksi pemesanan seluruh SBN ritel termasuk ORI027 dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun selama 7 hari dalam seminggu sepanjang masa penawarannya dibuka.

Nah, memasuki pekan selanjutnya, biasanya transaksi akan berderap lebih cepat, apalagi ketika sudah masuk pertengahan dan akhir masa penawaran sebelum ditutup pada 23 Oktober 2025.

Memang, return ORI028 lebih rendah dibandingkan imbal hasil SBN ritel yang diterbitkan sepanjang tahun ini seiring rangkaian pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate) oleh bank sentral, sebanyak 4 kali dari 6 persen menjadi 4,75 persen.

Namun, besaran kupon ORI028 tetap masih cukup kompetitif kok, selisihnya dengan BI-Rate tak berbeda jauh dengan seri SBN ritel sebelumnya, antara 0,6 hingga 0,9 persen.

Apalagi pajak final atas return ORI028  hanya 10 persen, jauh lebih rendah dibandingkan pajak atas bunga deposito yang mencapai 20 persen, sehingga cuan final ORI028 lebih tinggi 72 persen dibanding deposito.

Selain urusan cuan, hal lain yang perlu diperhatikan saat berinvestasi adalah faktor risikonya.

Risiko ORI028 Tak Terlalu Sulit Dimitigasi

Biasanya untuk investasi di instrumen keuangan ada tiga risiko yang harus dipahami, yakni risiko keamanan atau gagal bayar, risiko pasar, dan risiko likuiditas.

Risiko keamanannya sangat rendah, karena dalam penerbitan dan pengelolaan ORI028 dijamin oleh Undang-Undang nomor 24 tahun 2002 tentang SBN, dan kepastian pembayarannya, baik imbal hasil maupun pokoknya di jamin oleh Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Artinya jumlah dan waktu pembayaran imbal hasil dan pokoknya akan dilakukan secara tepat dan akurat. Imbal hasil ORI028 memang dihitung secara tahunan, tapi pembayaran imbal hasilnya dilakukan per bulan, setiap tanggal 15.

Sehingga ORI028, layak disebut sebagai sarana bagi masyarakat untuk men-generate passive income.

Risiko pasarnya, pun relatif mudah dimitigasi. Sebagai instrumen investasi yang karateristik utamanya dapat diperdagangkan kembali (tradeable), ORI028 bisa dijual kembali ke pasar sekunder, lantaran ini lah risiko itu ada.

Jadi untuk menghindari risiko tersebut, pegang saja ORI028 hingga masa jatuh temponya tiba, 15 Oktober 2028 untuk ORI028T3 dan 15 Oktober 2031 bagi ORI028T6.

Seandainya dalam perjalanannya, investor membutuhkan dana darurat ada fitur tambahan, investor dapat menjaminkan ORI028 ke lembaga keuangan yang dipercaya oleh mereka, sebagai agunan untuk mendapatkan kredit.

ORI028 dapat dijual kembali ke pasar sekunder setelah melewati masa minimum holding period. 

Menurut Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu), waktu minimal memegang ORI028, adalah masa di mana instrumen investasi tersebut tak dapat dipindahbukukan atau dijual kembali ke pasar sekunder.

Untuk ORI028, batas waktunya selama 1 kali pembayaran kupon, jika merujuk pada timeline-nya, dapat dijual kembali mulai tanggal 16 Desember 2025.

Mengenai Risiko likuiditas, yang muncul ketika investor kesulitan menjual asetnya dengan harga wajar, hal itu tak perlu dikhawatirkan lantaran mitra distribusi tempat investor bertransaksi akan membantu dan instrumen investasi SBN ritel itu ' barang bagus' yang selalu dicari. 

Potensi Cuan Tambahan

Berinvestasi di ORI028 selain sudah pasti cuan dan aman, juga turut serta secara langsung dalam membantu membiayai pembangunan Indonesia karena seluruh hasil penerbitan ORI028 akan digunakan untuk membiayai cita bangsa melalui APBN Indonesia.

Bagi masyarakat yang berminat untuk menanamkan uangnya di ORI028 bisa bertransaksi lewat mitra distribusi (Midis) yang telah bekerjasama dengan Kemenkeu.

Untuk ORI028, ada 28 midis yang terdiri dari pelaku sektor jasa keuangan, perbankan, perusahaan sekuritas, dan perusahaan keuangan berbasis teknologi.

Biasanya mereka akan menawarkan keuntungan tambahan saat berinvestasi ORI028 di platform investasi yang dikelolanya, berupa cashback, atau berbentuk lainnya.

Salah satu midis yang rajin memberi keuntungan tambahan lewat program cashback adalah Bibit.Id yang menawarkan cashback hingga Rp 45 juta, ketika berinvestasi ORI028.

Penutup

ORI028 menawarkan kesempatan menarik bagi investor untuk berpartisipasi untuk mewujudkan cita bangsa, sejahtera gemah ripah loh jinawi, sambil meraih passive income yang menarik. 

Dengan kupon yang kompetitif, risiko yang terkelola, dan kemudahan transaksi melalui mitra distribusi, ORI028 bisa menjadi pilihan investasi yang cerdas. 

Jangan lewatkan kesempatan ini, segera investasikan dana Anda di ORI028 sebelum masa penawaran berakhir pada 23Oktober 2025!

https://www.djppr.kemenkeu.go.id/sbnritel

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun