Turnamen Grand Slam penutup tahun, US Open, akan segera bergulir mulai awal pekan depan hingga dua minggu mendatang, menandai puncak musim panas di dunia tenis.Â
US Open, dengan sejarahnya yang panjang sejak 1881, selalu menjadi panggung di mana drama, ambisi, dan keringat para petenis bertemu.Â
Berawal dari lapangan rumput di Newport hingga berganti ke kompleks megah USTA Billie Jean King National Tennis Center Flushing Meadows di New York, turnamen ini telah menjadi saksi bisu lahirnya para legenda.
Tahun 2025 bakal menghadirkan tantangannya sendiri. Sistem unggulan telah dirilis, dan para petenis terbaik dunia kini bersiap untuk menghadapi persaingan yang ketat.Â
Persaingan yang Lebih Cair di Sektor Putri
Di sektor tunggal putri, persaingan dikenal sangat cair dan sulit diprediksi, sebuah fenomena yang telah menjadi ciri khas dalam beberapa tahun terakhir.
Fenomena ini, menurut Martina Navratilova, mantan petenis top dunia berakar pada , "kurangnya dominasi servis seperti di putra, yang membuat setiap poin menjadi sebuah perjuangan taktis dan mental. Ini menciptakan dinamika di mana lebih banyak pemain memiliki peluang untuk melaju jauh."
Mengutip situs resmi turnamen, USOpen.org, Aryna Sabalenka dari Belarusia, yang merupakan juara bertahan dan petenis peringkat 1 dunia, memimpin daftar unggulan.Â
Ia diikuti oleh petenis tuan rumah, Coco Gauff, sebagai unggulan kedua. Gauff, yang meraih gelar di US Open 2023, tentu akan menjadi favorit penonton.Â
Sementara itu, Iga Swiatek, petenis Polandia yang baru saja menjuarai Cincinnati Open 1000 WTA, menempati posisi unggulan ketiga.
Inilah daftar 10 petenis unggulan teratas di sektor tunggal putri:
- Aryna Sabalenka (Belarusia)
- Coco Gauff (AS)
- Iga Swiatek (Polandia)
- Jessica Pegula (AS)
- Mirra Andreeva (Rusia)
- Madison Keys (AS)
- Jasmine Paolini (Italia)
- Amanda Anisimova (AS)
- Elena Rybakina (Kazakhstan)
- Emma Navarro (AS)
Persaingan di tunggal putri menjadi semakin menarik dengan fakta bahwa dalam lima tahun terakhir, trofi juara selalu dimenangkan oleh petenis yang berbeda, menegaskan tidak adanya dominasi tunggal:
- 2020: Naomi Osaka
- 2021: Emma Raducanu
- 2022: Iga Swiatek
- 2023: Coco Gauff
- 2024: Aryna SabalenkaÂ