Pertumbuhan SBN Ritel yang selalu positif dalam lima tahun terakhir didorong oleh beberapa faktor kunci. Selain jaminan keamanan 100 persen oleh negara, imbal hasil yang kompetitif dengan pajak rendah menjadi daya tarik utama.Â
SBN Ritel juga menawarkan kemudahan akses melalui platform digital, membuatnya sangat terjangkau bagi masyarakat luas.
Selain tentu saja, ada upaya dari berbagai pihak ternasuk pihak DJPPR-Kemenkeu, para Midis, dan stakeholder terkait untuk mensosialisasikan instrumen investasi fixed income keluaran Pemerintah tersebut.Â
Sehingga turut mendorong dampak positif dari SBN Ritel seperti yang terlihat dari peningkatan jumlah investor secara signifikan.Â
Menurut data DJPPR-Kemenkeu yang kemudian saya olah, per Agustus 2025, jumlah investor SBN Ritel telah mencapai 1,29 juta, naik sekitar 100.000 investor dari posisi akhir Desember 2024 yang sebanyak 1,19 juta investor.
Meskipun jumlah ini masih jauh jika dibandingkan dengan investor di pasar modal secara keseluruhan, yang menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menembus angka 17,01 juta investor, pertumbuhan yang cenderung meningkat ini, menunjukkan peran SBN Ritel sebagai "pintu masuk" investasi yang ideal bagi masyarakat.
Meskipun secara teoritis penerbitan SBN oleh Pemerintah dianggap sebagian pihak berpotensi memicu crowding out, di mana penyerapan dana oleh pemerintah dapat mengurangi likuiditas untuk sektor swasta, dampaknya dalam konteks SBN Ritel relatif kecil.Â
Dana yang diserap sebagian besar berasal dari tabungan masyarakat, bukan dari investasi produktif di sektor swasta. Jadi isu-isu terkait hal tersebut tak perlu terlalu dikhawatirkan.
Rencana Penerbitan Selanjutnya, Sukuk Ritel SR023
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam instrumen investasi ini, pemerintah telah menyiapkan seri berikutnya. SBN Ritel seri SR023, yang merupakan seri kelima tahun ini, akan ditawarkan mulai 22 Agustus 2025 hingga 12 September 2025.Â
Sebagai produk berbasis syariah, SR023 dikelola dengan prinsip syariah yang cukup ketat, menjadikannya pilihan ideal bagi investor yang ingin berinvestasi secara Islami.Â
Seperti pada penerbitan Sukuk ritel sebelumnya, instrumen ini bakal menggunakan akad Ijarah, Asset to be Leased, di mana dana investor digunakan untuk membangun berbagai proyek Pemerintah untuk kemudian menjadi aset yang disewakan kembali kepada pemerintah.Â