Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Memahami Makna dalam Bermusik dan Sedikit tentang Kekisruhan Hak Cipta Lagu

10 Agustus 2025   07:24 Diperbarui: 11 Agustus 2025   11:00 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik yang kini urusan hak ekonominya sedang begitu riuh menjadi bahan perbincangan di tengah publik Indonesia, sejatinya memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menyampaikan perasaan, bahkan tanpa kita memahami makna di balik liriknya.

Ketika mendengarkan lagu "Che Sara" pertama kalinya saat berusia 12 tahun, saya sama sekali tak memahami satu patah kata pun arti dari lirik yang ada di lagu itu, kecuali kata "Che Sara." yang kurang lebih berarti "apa yang akan terjadi, terjadilah". 

Namun secara instingtif dari petikan gitar dan cara sang penyanyi mendendangkannya, saya merasa lagu itu berkisah tentang kegetiran dan ternyata insting tersebut benar adanya.

Hal ini membuktikan bahwa musik memiliki kekuatan yang sangat besar, tanpa perlu memahami lirik dan latar belakang budayanya, kita bisa merasakan emosi yang disampaikan melalui melodi, ritme, dan harmoni.

Musik, pada hakikatnya, adalah bahasa universal yang melampaui batasan lirik dan budaya. Saat kita mendengar sebuah melodi, kita bisa merasakan emosi yang terkandung di dalamnya, entah itu kegetiran, kebahagiaan, atau kerinduan. 

Che Sara Dalam Dua Versi dan Rasa Berlainan

Lagu "Che Sara" diciptakan oleh salah satu maestro musik Italia, Jimmy Fontana dan dinyanyikan pertama kali oleh grup vokal Italia Ricchi e Poveri di Sanremo Music Festival pada tahun 1971 dan dipopulerkan secara internasional oleh Jose Feliciano, penyanyi kelahiran Kota Lares Puerto Rico.

Keduanya, sama baik dalam menyanyikan lagu itu, namun dengan interpretasi dan nuansa yang sangat berbeda.

Ricchi e Poveri, menginterpretasikan lagu tersebut lebih "terang" dengan pendekatan orkestral , yang didominasi oleh string dan brass memberikan kesan dinamis dan lebih cerah.

Sedangkan, Jose Feliciano, mengubah aransemennya menjadi lebih intim dan minimalis, petikan gitar virtuoso yang menjadi elemen utama, menciptakan suasana melankolis dan sentimental.

Apalagi diimbuhi oleh suara Feliciano yang serak dan penuh emosi, memberikan interpretasi yang lebih "gelap" very touching dan terasa benar kegetirannya.

Dan dunia sepertinya lebih menggemari versi Jose Feliciano ini, oleh sebab itu lah versi miliknya menjadi lebih dikenal luas dari dulu hingga saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun