Dengan konsentrasi di beberapa negara di kawasan Asia Pasifik seperti China, India dan negara-negara Asean termasuk Indonesia, Amerika, Eropa, Timur Tengah dan Afrika, serta tentu saja di dalam negerinya sendiri.
Penempatan investasinya yang terbanyak masih di dalam negeri yakni sebesar 53 persen, di Amerika 17 persen, China 13 persen, Eropa Timur Tengah, dan Afrika 10 persen, sisanya ditempatkan di sejumlah negara lain.
Untuk mengelola investasinya, hingga tahun 2024 Temasek memiliki 13 kantor cabang di seluruh dunia.
Danantara dan Prinsip Pengelolaan SWF
Berdasarkan fakta dan data tersebut, Temasek bisa disebut sebagai SWF yang cukup berhasil, tata kelolanya dilakukan dengan sangat rapih merujuk pada standar dan best practice yang ada, pendekatan dan cara mereka berinvestasi pun sangat mumpuni dan yang terpenting Temasek dipastikan independen, bebas dari kepentingan politik apapun.
But anyway, mau seperti apapun bentuk Danantara Sovereign Fund ala Indonesia nantinya, seperti yang dikatakan oleh Ruth Aguilera, Profesor Global Business dari North Eastern University Amerika Serikat yang banyak meneliti tentang SWF di seluruh dunia, dan Nicolai Tangen, CEO Norges Bank Investment Management, pengelola SWF terbesar di dunia milik Pemerintah Norwegia, seperti dilansir Bloomberg Television
Hal terpenting agar SWF tersebut sukses mengelola kekayaan negara adalah transparansi, tata kelola yang mumpuni, dan beroperasi sesuai dengan standar global pengelolaan SWF, seperti yang tercantum dalam Prinsip Santiago, yaitu prinsip pengelolaan SWF yang keberadaannya diinisiasi oleh IMF dan entitas SWF di dunia.
Dan jangan pernah membuka peluang masuknya campur tangan politik dalam pengelolaannya, unless bisa berakhir seperti 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).
Penutup
Sebagai penutup, Temasek Holdings, dengan pengelolaan dana kekayaan negara yang profesional dan independen, telah menjadi model dan inspirasi bagi Danantara.Â
Keberhasilan Temasek dalam mencapai pertumbuhan portofolio yang berkelanjutan, didukung oleh tata kelola yang baik, transparansi, dan diversifikasi investasi, menjadi acuan penting bagi Danantara dalam mengembangkan strategi dan pendekatan mereka.
Dengan mengacu pada praktik terbaik Temasek, Danantara diharapkan dapat membangun fondasi yang kuat untuk menjadi pengelola kekayaan negara yang handal dan terpercaya. Namun, penting untuk diingat bahwa Danantara juga perlu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan konteks dan kondisi Indonesia yang unik.
Keberhasilan Danantara akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk menjaga independensi dari intervensi politik, berinvestasi secara strategis dan berkelanjutan, serta mengikuti standar global seperti Prinsip Santiago.